Page 270 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 270

Tekanan   pada   kegiatan  pengajaran   sesungguhnya     mere-
              duksi  fungsi  universitas  menjadi  institusi  yang  menjualbelikan
                                   s
                                                                 s
              ilmu  pengetahuan, ementara     ilmu  yang  dijual udah   basi.  Kon-
              sekuensi  birokrasinya,  orang-orang  yang  diserahi  untuk  menge-
                  l
              lola embaga-lembaga     penelitian dan  pengabdian   kepada  masya-
              rakat  umumnya    memiliki   kapasitas  yang  terbatas  (atau  malah
              terbuang  secara  halus).


              Komodifikasi      Ilmu   Pengetahuan

                   Pada   awalnya   dulu,   ilmu  pengetahuan     dikembangkan
              bersama-sama    oleh  dosen,  mahasiswa,   dan  civitas  akademiku  lain-
              nya  melalui  proses  dialog  yang  terus  tiada  henti,  baik  melalui
              kegiatan  pengajaran  maupun   penelitian.  Universitas sendiri  didi-
              rikan  oleh  lembaga-lembaga    keagamaan    untuk   mempertahan-
              kan  dan  mengembangkan      nilai-nilai  kebenaran,  serta  untuk  ke-
              langsungan   hidup.  Tapi  dalam  perkembangan     selanjutnya,  uni-
              versitas  telah  mengalami  pergeseran  cukup  jauh.  Ilmu  pengeta-
                         s
              huan  yang eharusnya menjadi     dasar dan  orientasi  pengembang-
              an  universitas  dan  dikembangkan    secara  bersama-sama    antara
              dosen  dengan   mahasiswa,    kemudian    berubah   menjadi   komo-
              ditas  yang  diperjualbelikan.  Pengembangan    suatu  bidang   ilmu
              tertentu  kemudian   tidak  lagi  didasarkan  bagi  fungsinya  untuk
              pengembangan     ilmu  pengetahuan   dan  kelangsungan   peradaban,
              tapi  lebih  didasarkan  pada  kebutuhan  pasar:  ada  yang  membeli
              atau  tidak.  Pembukaan   program-program     Diploma   atau  Pasca-
              sarjana,  misalnya,  sebetulnya  lebih  didasarkan   pada  tuntutan
              pasar  tenaga  kerja  tadi.  Oleh  sebab  itu,  program  itu  sewaktu-
              waktu  dapat  ditutup  bila  sudah  tidak  ada  pembelinya  lagi,  tapi
              bisa  dibuka  kembali  bila  sewaktu-waktu  dibutuhkan   oleh  pasar
              lagi.


                   Kalau  mau   jujur,  sesungguhnya   hanya   sedikit  perguruan
              tinggi  di  Indonesia  sekarang  ini yang  mampu  menyelenggarakan
              program   Pascasarjana. Tapi  nyatanya,  hampir seluruh  perguruan
              tinggi  universitas  di  Indonesia,  negeri  maupun  swasta,  beramai-
              ramai  membuka     program   Pascasarjana.  Akhirnya,   banyak  per-




              270
   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275