Page 275 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 275

orang di  atas  18  tahun.  Kebutuhan  orang-orang  yang  menginjak
               dewasa   itu  adalah  ingin  mencari  kompetensi  hidup.  Kompetensi
               hidup   itu  beragam.  Sesuai  dengan  beragamnya    latar  belakang
               ekonomi,   sosial,  politik,  budaya,  pendidikan  keluarga,  agama,
               psikologis,  dan  sebagainya.  Dengan  demikian,  kompetensi   hidup
               tidak  dapat  dirumuskan   sebatas  pada  kemampuan     teknis  prag-
               matis,  seperti  yang  dilakukan   oleh  Menteri   Pendidikan    dan
               Kebudayaan     Wardiman     Djojonegoro    melalui  konsep   lirik  and
               mateh.  Banyak  di  antara  anak  muda yang  masuk  universitas  ingin
               menjadi  ilmuwan    terkemuka,  menjadi   seorang ahli  fisika,  kimia,
               matematika,   biologi,  seorang  dokter  spesialis  yang  ulung,  ahli
               rancang   bangun,    sastrawan,   ahli  bahasa,  akuntan,    bahkan
               seniman.   Kompetensi-kompetensi     ke  arah  itu  perlu  dikembang-
                   s
               kan emua. Sebab,    bila kompetensi-kompetensi    individu  itu  tidak
               dikembangkan      secara  merata,   dan   yang  ditekankan    hanya
               kompetensi   teknis saja, akan  timbul  ketimpangan sosial  di  masya-
               rakat.  Dan  dampaknya    lebih  jauh  adalah  ketika  tatanan  sosial
               mengalami    perubahan   sedikit,  mereka  akan  mengalami    kegun-
               cangan  luar  biasa.  Atau  seperti  saat  ini,  ketika  banyak  industri,
               termasuk   industri  perbankan,    tutup,  banyak   sarjana  lulusan
               universitas  menjadi   penganggur     terdidik  dan  menjadi  beban
               negara,  karena  bidang-bidang   yang  mereka   pelajari  pada  waktu
               kuliah  hanya  menyiapkan    satu  jenis  kompetensi  (sesuai  fakultas
                     j
               atau urusannya).
                    Dalam   konteks  ini,  peringatan  John  W.  Gardner  (1991:  35)
               penting  untuk   diperhatikan.   Menurutnya,    hanya   kemampuan
               dan  pendidikan   baik  yang  bisa jadi  bekal  seseorang  dalam  usaha
               yang  tiada  hentinya  untuk  menemukan     jalan-jalan  keluar  baru.
               Kita  bahkan    tidak  tahu   keahlian-keahlian    apa   yang   akan
               diperlukan   pada  tahun-tahun   mendatang.   Itulah  sebabnya,  kita
               harus  mendidik    angkatan    muda   yang  paling   mampu    dalam
               bidang-bidang pengetahuan     dasar dibanding   mendidik   spesialis-
               spesialis  masa  kini,  dan  harus  membekali  mereka   agar  mema-
               hami  dan  menyesuaikan   diri  dengan  perubahan.  Itulah  sebabnya,
               kita  harus  menanamkan   pada  mereka  kualitas berpikir kritis serta
   270   271   272   273   274   275   276   277   278   279   280