Page 296 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 296
PrtSrt/ 3;
Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemam-
puan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia
Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional.
Pasal 4:
Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaiu manusia yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Dari rumusan di atas, jelas bahwa rumusan yang terdapat
pada UUSPN lebih normatif, sekadar idealisasi dari penguasa
negara, dan kurang operatif. Dimensi kebudayaan kebangsaan
yang pada Undang-undang No.4 Tahun 1950 menjadi dasar pen-
didikan nasional justru ditinggalkan oleh rezim Orde Baru. Tidak
mengherankan bila yang lahir dari pendidikan masa Orde Baru
adalah orang-orang yang hanya memikirkan diri dan golongan
masing-masing, tidak memiliki kepekaan sosial, rasa solidaritas
yang tinggi, kurang beradab, dan tidak memiliki rasa kebang-
saan. Eksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran dari
daerah ke pusat, misalnya, bukan ekadar mencerminkan kesera-
s
kahan orang-orang pusat (Cendana waktu itu), tapi lebih parah
lagi, bahwa mereka tidak memiliki rasa berbangsa yang tinggi,
sehingga dengan penuh kesadaran tega menelantarkan orang-
orang daerah (Aceh, Irian Jaya, Kalimantan) yang memiliki
sumber daya alam melimpah untuk hidup mereka.
Hak dan Kewajiban Belajar
M e n g e n a i hak dan k e w a j i b a n w a r g a n e g a r a untuk
memperoleh pendidikan atau berpendidikan, diatur dalam Pasal
10 UU No.4 Tahun 1950 yang menyatakan: