Page 309 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 309

(misal,  lima  tahun).  Ruang  lingkup  kerjanya  meliputi  permasa-
              lahan di Sekolah  Dasar sampai  Perguruan Tinggi   dengan   substan-
              si  permasalahan  menyangkut     mutu  lulusan,  kurikulum,   tenaga
              kepengajaran,  sarana  dan  prasaran  pengajaran.  Badan  Akreditasi
              Pengajaran   memiliki  kewenangan    memberi    rekomendasi   untuk
              menutup   sekolah  atau  Perguruan  Tinggi  yang  tidak  layak  operasi.
              14. Ketentuan  Pidana
                   Ketentuan    pidana   hendaknya    diubah   dengan    tuntutan
              pidana  lebih  berat.  Dalam  hal  ini,  perlu disebutkan  dan dijelaskan
              apa  yang  dimaksud   dengan  "kejahatan"   dan pelanggaran"     da-
                                                               "
              lam  pengajaran.  Misalnya,  jual  beli  gelar,  lembaga  atau  Pergu-
              ruan  Tinggi  gelap  (tanpa  izin),  kebocoran  bahan  test/ujian,  dan
              sebagainya   masuk   kategori  mana?

              15.Otonomi    Daerah
                   Karena   saat  ini  Indonesia  menerapkan   kebijakan  otonomi
              daerah,  maka  perubahan UU no.    2  tahun 1989 harus  menampung
              aspirasi  kebijakan  tersebut.  Masalah  penting  yang terutama harus
                                             "
              diperhatikan  adalah  masalah muatan     lokal"  dan status  hukum
                                                                   "
              tenaga  kepengajaran".   Muatan   lokal  yang  diberikan  hendaknya
              pelajaran   yang   benar-benar    bermanfaat    bagi  peserta   ajar,
              misalnya   keterampilan   sesuai  pasaran  kerja  setempat.  Bahasa
              daerah  dapat menjadi   muatan  lokal,  tapi  sifatnya  pilihan. Jangan
              sampai  di  suatu  daerah  yang  masyarakatnya   majemuk    (contoh:
              Bogor,  Tangerang,  dan  Bekasi)  anak-anak  SD  dan  SLTP  dipaksa
              memahami     bahasa  Sunda.  Sehubungan    denga   otonomi   daerah,
              masalah  tenaga  kependidikan    menjadi  tanggung awab     manaje-
                                                                   j
              men  Pemda   setempat.   Namun,   bukan   berarti  orang  daerah  lain
              tertutup  kemungkinan   menjadi   guru  di  suatu  tempat.  Penduduk
              pendatang   memiliki   kesempatan   yang  sama   dengan   penduduk
              setempat,  asal  memenuhi    kriteria  yang  ditentukan.  Kualifiasi
              mutu  harus  tetap  menjadi  kriteria  nomor  satu  untuk  menerima
              tenaga  pengajar di  mana  pun.  Otonomi   daerah  tidak  boleh  men-
              jadi  benih  disintegrasi,  dan  perlu  terus  ditanamkan  kesadaran
              hukum   bahwa   setiap  warga  negara  berhak  tinggal  di  mana  saja
              wilayah  Republik   Indonesia.





              310
   304   305   306   307   308   309   310   311   312   313   314