Page 32 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 32

diuntungkan   oleh  krisis  ekonomi.  Golongan  menengah  ke  atas
              itu,  selama  krisis ekonomi,  bukannya  mengalami  kebangkrutan,
              tapi  justru  diuntungkan  oleh  bunga  bank  atau  kurs  dolar  yang
              sangat  tinggi.  Keuntungan  mereka  dari  bunga  bank  dan  kurs
              dolar  yang  tinggi  itu  kemudian  diinvestasikan  untuk  membeli
              mobil  atau  rumah  mewah.   Maka  pada  waktu  bersamaan,   pen-
              jualan  mobil  bagus  pun  mengalami  kenaikan.  Berdasarkan  hasil
              penjualan  mobil  nasional,  penjualan mobil mengalami penurunan
              hanya  pada  tahun  1999  saja.  Menginjak  tahun  2000,  angka  pen-
              jualan  mobil  di  Indonesia  mengalami  kenaikan.  Hal  itu  disebab-
              kan  bunga  bank  sudah  mengalami    penurunan,   sehingga  para
              deposit  mulai  menarik  tabungan   depositonya  untuk  membeli
              mobil  atau  rumah  bagus.
                   Bukti  tidak  adanya  sense  of crisis  dari  golongan  menengah
              ke  atas  itu  terlihat  dari  ramainya  restoran-restoran  mahal  di
              Jakarta,  yang  selalu  dipenuhi  dengan  mobil-mobil  bagus  setiap
              malam,  terlebih  malam  liburan  (minggu/libur nasional  lainnya).
              Para  sopir  taksi  yang  sering  mengantarkan  tamu  ke  tempat-
              tempat  tersebut sering tercengang. "Katanya  krisis, tapi  nyatanya
              restoran  mahal   selalu  dipenuhi  orang-orang   yang  bermobil
              bagus.  Jadi,  rupanya  krisis  itu  hanya  kami-kami  saja  yang  me-
              rasakannya,"  demikian keluh  mereka.  Berkembangnya    kafe-kafe
              di Jakarta,  termasuk yang didirikan  oleh  para  artis, juga  tumbuh
              subur  setelah  reformasi,  dan  kafe-kafe  itu  selalu  dipenuhi  oleh
              orang  muda   atau  keluarga  muda   kaya.  Penulis  tidak  pernah
              bermimpi   makan di sana, tapi dari  penuturan  kawan-kawan yang
              pernah  makan  di  kafe,  harga satu  gelas es jeruk ada yang sampai
              Rp  10.000.  Bagi  orang  miskin  ini  suatu  ironi,  karena  untuk
              mendapatkan    uang  Rp  10.000 sehari  susahnya  bukan  main,  tapi
              oleh  orang-orang  muda  kaya  hanya  cukup  untuk  membeli  satu
              gelas  es  jeruk.  Seandainya  golongan  kaya  itu  punya  sense  of cri-
              sis,  maka  partisipasi  mereka  dengan  berperan  menjadi  orang
              tua  asuh  bisa  menyelamatkan  puluhan  ribu  anak  yang  tidak  bisa
              bersekolah  karena  faktor  biaya.
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37