Page 137 - Tan Malaka - MADILOG
P. 137

Keempat  kasta  diatas  tiada  bisa  campur  satu  sama  lainnya,  tiada  boleh
             campur  makan  atau  tidur.  Apalagi  kawin.  Kalau  ada  juga  perkawinan,
             maka “turunan” semacam itu masuk ke dalam kasta “paria”, untouchable,
             tak boleh dipegang kasta, kasta najis katanya. Ini cuma 5 kasta terutama.
             Sebenarnya  tiap-tiap  kasta  itu  dibagi  lagi  menurut  pekerjaan  masing-
             masing. Dalam kasta Waisa umpamanya ada lagi kasta tukang menatu,
             tukang  jahit.  Kasta  Brahma  dan  Satria  terbagi-bagi  pula  sampai
             sebetulnya l.k ada 3.000 kasta yang tiada boleh campur dan kawin satu
             sama lainnya. Dasar pisahan segala kasta itu terutama pekerjaan, tetapi
             juga atas kebangsaan. Kasta Brahmana itu terutama dari turunan Bangsa
             Aria, bangsa yang digembar-gemborkan oleh Adolf Hitler.
             Disini  nyata,  bahwa  keadaan  masyarakat  yang  terdiri  dari  ribuan  kasta
             yang  terpisah  itu  sama  lainnya,  itulah  yang  terbayang  dalam  filsafat
             Hindu itu. Pencarian hidup cara mengadakan hasil, itulah terutama ahli
             yang  jadi  dasar  buat  Kasta  itu.  Pencarian  itu  tetap  pada  sesuatu  kasta.
             Umpamanya pekerjaan mencuci kain, tetap pada kasta mencuci kain itu.
             Seseorang  dari  kasta  menyapu  jalan  umpamanya  kalau  dia  manut,
             menerima nasib, dia ada harapan, sesudah mati naik pangkat. Dia akan
             kembali  ke  dunia  fana  ini,  sebagai  anggota  dari  satu  kasta  yang  lebih
             tinggi. Tetapi di dunia fana ini tak ada harapan buat penyapu jalan tadi,
             buat bercampur gaul dengan seorang Satria atau Brahmana, kecuali kalau
             puluh miliun anggota kasta Sudra dan Paria, kasta, “najis” itu menyapu
             bersih  semua  kasta  Satria  dan  Brahmana,  menyapu  bersih  Kapitalisme
             Hindustan  itu.  Ini  tiadalah  mustahil,  karena  99  diantara  100  calon
             suwarga dari kasta Brahmana itu hidupnya dengan membungakan uang,
             seperti  kasta  Sayid  di  Indonesia  ini  juga.  Kasta  Satria  berpuncak  pada
             Raja atau Maha Raja, alias perampok gadis itu, tiada lain melainkan Tuan
             Tanah penghisap tani Hindustan, kaki tangannya Imperialisme Inggris.

             Filsafat,  pemandangan  Dunia  Hindu  tak  lain  dari  bayangan  dari
             masyarakat  terkutuk  yang  anggota  pekerjaannya  mesti  dimanutkan
             masyarakat, dinina-bobokan, dicandul dengan “janjian” sesudah mati bisa
             naik ke kasta lebih tinggi dan kembali ke dunia ini, kalau tukang peras
             lembu itu terus memeras lembu, tukang cukur terus mencukur, dsb,

             Bagian 2. SEBAGAI IDAMAN.
             Berburu  itu  amat  penting  sekali  buat  bangsa  Indian  penduduk  asli
             Amerika,  sebelum  terdesak,  terpukul,  terampas,  terbunuh  oleh  bangsa
             Eropa, yang meninggalkan negerinya di Eropa, karena perasaan merdeka
             baik dalam Politik atau Agama. Berburu itu mengambil tempoh, tenaga



             136
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142