Page 139 - Tan Malaka - MADILOG
P. 139
Bagian 3. SEBAGAI IMPIAN.
“Made in Java” (Catatan Raffles, menurut sumber yang dipercayai waktu
itu dari pelbagai pihak!). Menurut Jayabaya yang hidup pada kira-kira
tahun 800, maka hari depannya Tanah Jawa di nujumkan :
Tahun Tahun
Ramalan
Jawa Masehi
Pada tahun ini Surakarta lenyap. Tempat kedudukan
Pemerintah pindah ke Katanga. Kota inipun kelak akan
1738 1801 musnah, dan pemerintah berpindah ke Karang Baja
pada tahun jawa 1870 = Th. Masehi 1933 (Ini nujum
gagal).
Pada tahun ini kedudukan Pemerintah akan pindah ke
Kediri kembali. Orang Eropa datang (??) Sesudah
1877 1940 menaklukan Jawa akan mendirikan Pemerintahan pada
Th Jawa 1822 = Th Masehi 1945. (Nujum ini pun
meleset).
Raja Keling (? ?) mendengar penaklukan itu oleh orang
Eropa, mengirimkan laskarnya dan akan mengusir
1887 1950 orang Eropa dari Jawa. Sesudah dikembalikan tanah
Jawa pada orang Jawa sendiri, Raja Keling akan kembali
ke negerinya (Mana Raja Keling itu ?)
Pemerintah Jawa Nasional Baru pindah ke Karang Baja.
Sebab inipun tempat yang malang, pindah lagi ke
1947 2010
Waringin Kuba (kuba) dekat gunung Ngamarta Laja. Ini
terjadi pada th 1947 (Semua nama sekarang tak ada)
2027 2090 Pada tahun ini Tanah Jawa akan lenyap sama sekali
Semua nujumnya sampai tahun 1942 gagal, meleset sama sekali.
Tenungan Pak Belalang belaka. Dari jempol mana Jayabaya isap lagi
kejadian tahun 1947 dan 2027?
Tentu ini juga tak akan terjadi : Jawa tak akan lenyap !
Jayabaya hidup dalam masyarakat yang goyang dan Bumi yang goyang.
Kerajaan pada masa itu tak ada yang tetap dan peletusan gunung seperti
sekarang, sering terjadi. Naik turunnya sesuatu kerajaan dan peletusan
gunung yang memisahkan Sumatera dan Jawa, ialah menurut Babad
jawa, memberi sedikit suluh pada pikiran jayabaya yang selalu melayang-
layang itu.
Seorang geolog yang cerdaspun atau ahli politik yang pintar, tak berani
menentukan “tempo” yang pasti itu, buat sesuatu kejadian, tiap-tiap
keadaan itu berseluk beluk, kena mengena dan berubah dari hari ke
138