Page 146 - Tan Malaka - MADILOG
P. 146

Bagiamana keadaan ekonomi mengenai undang dan politik (3 mengenai
               4)  sudah  pula  diuraikan  dengan  panjang  lebar  (lihat  pasal  benda
               masyarakat mengenai pikiran, muka 123) bagian 1, lihat halaman 127.

               Tinggal lagi yang akan dibicarakan pengenaan dan perlantunan antara 3
               perkara pertama (bermula) yang penting dalam masyarakat itu. Pertama
               Sifat  bumi  dan  Iklim  ;  Kedua:  Bentuk  pesawat  ;  Ketiga  :  Keadaan
               ekonomi.

               A.  SIFAT BUMI DAN IKLIM MENGENAI BENTUK PESAWAT.
               Juga idealis Hegel ada memperhatikan kena-mengenanya sifat bumi dan
               iklim  yang  terkhusus  dengan  masyarakat.  Tetapi  Materialisme  Marx
               tentulah lebih jitu melaksanakan perkara yang semacam ini. Kata Marx
               pada salah satu tempat, kira-kira : “Sifat bumi dan iklim yang terkhusus
               itu tiada saja jadi alat adanya (condition) makanan, tetapi juga jadi alat
               adanya pesawat buat menghasilkan makanan itu”.
               Jadi  menurut  Marx,  makanan  dan  pesawat  itu  amat  bersangkut  dengan
               keadaan  bumi  dan  hawa  atau  iklim  pada  bagian  bumi  itu  juga.  Kalau
               dalam  bumi  itu  tak  ada  besi  atau  tembaga,  maka  penduduk  bumi  itu
               tentulah tak bisa mengerjakan besi atau tembaga buat dijadikan perkakas.
               Penduduk  semacam  itu  akhirnya  tiadalah  bisa  memakai  perkakas  besi
               atau  tembaga  buat  berburu,  memotong  sagu  atau  membajak  dan  buat
               membikin rumah serta pakaian. Perkakas yang lazim tentu tiada akan bisa
               lebih tinggi dari batu dan kayu.

               Walaupun Indonesia tulen Pra-Hindu sudah pandai mengerjakan tembaga
               dan  besi  sebelum  sampai  merantau  ke  Indonesia  Raya  ini  dari  Asia
               Tengah, tetapi kalau Indonesia tulen tadi tak mempunyai tanah tambang
               yang  mengandung  logam  tembaga  dan  besi,  sudah  tentulah  kepandaian
               tadi akan hilang lenyap sesudah satu atau dua keturunan.
               Meskipun  bangsa  Indian,  penduduk  asli  Mexico,  tak  kurang  sopan  dan
               gagah  perwira  dari  Cortez  dan  lasykar  Spanyol  yang  menyerbu  ke
               Mexico  itu,  lasykar  Indian  kalah  dalam  peperangan  mati-matian  sebab
               yang terutama dalam kekalahan itu, ialah ketiadaan kuda di Mexico dan
               Amerika  seluruhnya.  Kuda  sebagai  kodrat,  perkakas  dalam  pertanian,
               pengangkutan  dan  peperangan  adalah  lebih  kurang  seperti  kerbau
               Minangkabau  terkhususnya  dan  Indonesia  umumnya  pada  contoh  di
               Mexico  juga  nyata,  sifat  bumi  dan  iklim  membentuk  pesawat  dan
               penghidupan.






                                                                                         145
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151