Page 147 - Tan Malaka - MADILOG
P. 147

Pada bagian bumi terlampau sejuk seperti di Kutub Utara atau Selatan,
             pnenduduk  tak  akan  sampai  ke  tingkat  pertanian.  Pencarian  hidup  tak
             akan  lebih  dari  memburu,  menangkap  ikan  atau  memelihara  binatang
             seperti  bangsa  eskimo.  Kalau  tak  ada  pula  besi  atau  tembaga  di  dalam
             tanahnya,  maka  ikan  itu  cuma  bisa  ditangkap  dengan  tangan  saja,  atau
             ditombak dengan tombak batu. Begitu juga kalau hawa terlalu panas dan
             makanan terlampau mudah didapat seperti di Indonesia ini, penduduk asli
             seperti  Irian  besar  dan  kecil  (Negrito)  tak  perlu  memikirkan  membikin
             perkakas  tembaga  atau  besi.  Dengan  tangan  telanjang  atau  dengan
             tombak  batu  atau  sumpitan  ikan  atau  burung  bisa  ditangkap  dan  buah-
             buahan boleh dipetik.
             Kalau orang Indonesia yang datang dari Asia Tengah itu tiada membawa
             kepandaian membuat perkakas dari tembaga atau besi ke kepulauan ini,
             sudahlah  pasti,  bahwa  mereka  tiada  akan  perdulikan  perkakas  lain  dari
             yang  dipakai  ipar  kita  di  Irian  atau  di  Ulu  Pahang,  di  Malaya  atau  di
             pegunungan, di pulau Luzon itu sampai pada masa ini.
             Tiadalah  subur  atau  kurusnya  tanah  semata-mata  yang  menentukan
             kemajuan masyarakat dan pesawat ekonominya. Kemajuan itu pada masa
             dahulu  kala  timbul  pada  iklim  sedang,  tiada  terlalu  sejuk  dan  terlalu
             panas,  seperti  di  daerah  Sungai  Kuning  di  Tiongkok,  Sungai  Indus  di
             Hindustan,  Sungai  Nil  di  Egypte  dan  Sungai  Eufrat  dan  Tigris  di
             Messopotamia.  Disamping  hawa  sedang  itu  terdapat  pula  bermacam-
             macam  tumbuhan  buat  makanan  dan  barang  logam  buat  dipakai  jadi
             pesawat. Disini dari tingkat ke tingkat kemajuan dalam hal pesawat buat
             penghidupan,  kebudayaan  dan  pertahanan  mulanya  berlaku.  Atas
             kemajuan  yang  diperoleh  pada  tingkat  bermula,  pada  iklim  sedang  dan
             tanah  mengandung  logam,  seperti  tambaga  dan  besi  itu,  atas  kemajuan
             itulah berdirinya kemajuan dunia zaman kita ini.

             Indonesia Asli merantau ke kepulauan Indonesia membawa pengetahuan
             yang sudah tinggi juga tentang pesawat, pertukangan, pertanian dan Ilmu
             Bintang.  Kepandaian  itu  tiada  hilang  karena  bisa  dilaksanakan.  Pulau-
             pulau  Indonesia  yang  besar  dan  subur  ini,  yang  penuh  dengan  sungai
             besar-besar,  lagi  pula  mudah  diperhubungkan  satu  dengan  lainnya  oleh
             Indonesia  Asli  dengan  menyebrangi  lautan.  Perpisahan  disebabkan
             pegunungan  yang  tinggi  atau  hutan  berlukar  lebih  menyukarkan
             perhubungan  satu  tempat  dengan  tempat  yang  lain  dari  perpisahan
             disebabkan  lautan,  yakni  kalau  perkakas  sampan  sudah  ada.  Karena
             mudahnya  perhubungan,  maka  lama  kelamaan  orang  Indonesia  dari
             perantau  di  daratan,  nomaden,  seperti  bangsa  asalnya,  ialah  bangsa



             146
   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152