Page 16 - Tan Malaka - MADILOG
P. 16

sudah  sedikit  berakal,  saya  sesali  dan  saya  bantah  kebisaan  saya  itu.
               Pada  ketika  itu  saya  sadar,  bahwa  kebiasaan  mengapal  itu  tiada
               menambah kecerdasan, malah menjadikan saya bodoh, mekanis, seperti
               mesin.  Yang  saya  ingat  bukan  lagi  arti  sesuatu  kalimat,  melainkan
               bunyinya atau halaman buku, dimana kalimat tadi tertulis. Pula kalau
               pelajaran  itu  terlalu  banyak,  sudahlah  tentu  tak  bisa  diapalkan  lagi.
               Tetapi saya juga mengerti gunanya pengetahuan yang selalu ada dalam
               otak.  Begitulah  saya  ambil  jalan  tengah:  padu  yang  baik  dari  kedua
               pihak.
               Apalkan, ya, apalkan, tetapi perkara barang yang sudah saya mengerti
               betul,  saya  apalkan  kependekan  "intinya’’  saja.  Pada  masa  itulah  di
               sekolah Raja Bukit Tinggi, saya sudah lama membikin dan menyimpan
               dalam otak, perkataan yang tidak berarti buat orang lain, tetapi penuh
               dengan pengetahuan buat saya.
               Buat keringkasaan uraian ini, maka perkataan yang bukan perkataan ini,
               saya namakan "jembatan kedelai’’ (ezelbruggece) walaupun tidak sama
               dengan  ezelbruggece  yang  terkenal.  Buat  menjawab  pertanyaan  siapa
               yang  akan  menang  di  antara  dua  negara  umpamanya,  saya  pakai
               jembatan keledai saya : "AFIAGUMMI’’.

               A  huruf  yang  pertama  mengandung  perkataan  Inggris,  ialah
               (A)rmament.  Artinya  ini  kekuatan  udara  kekuatan  darat,  dan  laut.
               Masing-masing tentu mempunyai cerita sendiri dan A huruf pertama itu
               bisa membawa "jembatan keledai’’ yang lain seperti ALS, ialah susunan
               huruf  pada  perkataan  (A)ir  (udara),  (L)and  (darat)  dan  (S)ea  (laut)
               forces  (tentara).  Sesudah  dibandingkan  perkara  Armament  diantara
               kedua negeri itu, maka harus diuji perkara yang kedua, yakni Finance,
               terpotong oleh huruf "F’’. keuangan dsb.
               Demikianlah  "jembatan  keledai’’  AFIAGUMMI  ini  saja  boleh  jadi
               meminta  seperempat  atau  setengah  brosure  kalau  dituliskan.  Dalam
               ekonomi,  politik,  muslihat  perang,  science  dan  sebagainya  saya  ada
               menyimpan "jembatan keledai. Kalau buku penting yang saya baca ada
               dalam bahasa Inggris, maka "jembatan keledai’’ saya, susunannya tentu
               dari permulaan atau sebagian perkataan inggris.

               Kalau tidak beratus, niscaya berpuluh ada "jembatan keledai’’ di dalam
               kepala  saya.  "ONIFMAABYCI  AIUDGALOG’’  yang  berbunyi  bahasa
               Sanskreta,  bukanlah  bahasa  Sanskreta  atau  bahasa  Hindu,  melainkan
               teori  ekonomi  yang  bertentangan  dengan  teori  ekonomi  Mahatma
               Gandhi.
               Kalau badan saya ada sehat, maka perkataan guru itu biasanya mudah
               saya tangkap. Isinya saya ternakkan dan masukkan ke dalam "jembatan
               keledai’’. Kalau kertas atau buku peringatan saya umpamanya dibeslah



                                                                                          15
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21