Page 254 - Tan Malaka - MADILOG
P. 254

penduduk  Birma,  Siam,  dan  Annam  memeluk  Budhisme.  Kearah
               Baratpun lebih-lebih pada zaman purbakala deras mengalirnya idealisme
               Hindustan. Barangkali adalah kebetulan saja ahli filsafat Yunani seperti
               Plato menciptakan Logos seperti rohani alam. Boleh jadi tiada kebetulan
               pula  aturan  Kristen  Katholik  begitu  banyak  serupa  dengan  aturan
               kependetaan  (rahib)  Budhiisme.  Akhirnya  banyak  orang  percaya,
               walaupun  tak  ada  ujian  yang  syah,  bahwa  Islam  dibelakannya  Nabi
               Muhammad SAW dipengaruhi oleh Hinduisme.

               Pada  abad  yang  belum  begitu  lamapun  idealisme  Hindustan  masih
               mempengaruhi  Barat.  Cukuplah  kalau  disini  ktia  sebutkan  nama  ahli
               filsafat  Jerman  seperti  Schopenhauer  dan  Hegel.  Sesudah  perang  yang
               lampau (1914 – 1918) pesat pula propaganda baru dari theosophie, yang
               dijalankan oleh Annie Bessant, Madame Blavatsky, dll. Theosophie itu
               cabang dari Idealisme Hindu juga.

               Lagi  pula  dan  terutama  pula  idealisme  Hindsutan  membawakan  hasil
               tersambil (bijproduct) yang oleh dunia sekarang mesti dianggap sebagai
               satu  hasil  yang  nyata  (positive  result)  yang  mesti  terus-menerus
               dipusakakan  pada  anak  cucu  dan  cicit.  Pada  Negara  mana  dan  Bangsa
               manapun juga dibumi kita ini. walaupun belum sempurna (systematika)
               dalam tangganya bangsa Yunani, apalagi Eropa dan Amerika sekarang.
               Hasil nyata itu berupa Matematika, Ilmu Bintang, Logika, Ilmu Jiwa dll.
               Juga  pemandangan  tentang  evolusi  (kemajuan  alam)  dan  atom.  Buat
               mengesahkan  idealismenya,  maka  ahli  Hindu  perlu  memakai  senjata
               berpikir  seperti  Matematika,  Logika  dan  Evolusi  dan  pelaksanaan  cara
               berpikirnya itu, tentulah bisa sampai kepada benda terkecil atom. Tetapi
               semuanya  ini  barang  tersambil!  Maksudnya  ahli  Hindu  bukan
               memuncakkannya pada Matematika, Logika, Evolusi dan atom, dengan
               memakai bukti dan perkakas  yang berhubungan dengan  masing-masing
               cabang.  Ilmu  ini,  melainkan  buat  mengesahkan  adanya  barang  yang
               dicarinya,  ialah  Rohani  Brahmana,  Atamn,  Jiwa,  Dunia  dsb-nya.
               Semuanya  berada  diluar  jasmani,  yang  mesti  dijauhi  adlaah  atom  itu
               dipelajari sebagai asal dan akhirnya ilmu kebendaan, melainkan barang
               yang  tidak  berguna  mesti  ditinggalkan  atau  paling  baiknya  berdiri
               disamping rohani, jiwa alam, atman, Brahmana ...............

               Matter,  benda,  dunia,  badan  dan  anggota  kita  tak  ada  gunanya  buat
               idealisme Hindu. Yang dimengertikan dan dikejar ialah rohani, Atman,
               dengan  jalan  menyiksa,  melupakan  dan  membuang  jasmani.  Kalau  ada
               terdapat  perkakas  berpikir  seperti  Matematika  dan  Logika,  buat
               mengesahkan  adanya  yang  di  “cari”  itu,  maka  ahli  Hindustan  tiadalah



                                                                                         253
   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259