Page 257 - Tan Malaka - MADILOG
P. 257

mengobor-rayakan puncak Gunung Papandayan, Merapi dan Semeru di
             pulau Jawa atau puncak Gunung Kerinci, Merapi, dan Slawa di Sumatera,
             kita juga dapat kemenangan sederhana, berikut-ikut atas Bukit Barisan di
             Jawa  dan  Sumatera  peroboran  semacan  inilah  yang  akan  saya  jalankan
             atas  sejarah  kepercayaan  Hindustan  itu.  Segala  kekurangan  tentulah
             sudah saya andaikan lebih dauhlu. Maksud saya lain tidak melainkan buat
             memberi petunjuk (suggestie) kepada ahli yang lebih mempunyai tempat,
             kepintaran dalam segala-gala, kesabaran dan kegiatan buat mempelajari
             kerohanian Hindustan yang masyhur itu.

             GANGGUAN.
             Baru saja tinta saya kering menuliskan kepercayaan Hindustan diatas
             ini tercantum dimata saya pertanyaan: Apakah betul sejarah Hindustan
             begitu  gelap?  Kesangsian  timbul  dihati  saya  tentangan  kebenarannya
             yang  dituliskan  diatas  ini.  betul  banyak  juga  saya  dahulu  bercampur
             dengan rakyat Hindustan, Hindu, Islam atau Sikh. Betul pula waktu saya
             masih  pelajar,  saya  giat  sekali  dengan  segala-gala  yang  berhubungan
             dengan  Hindustan  lebih-lebih  dengan  kesusasteraan  dan  mystikisme
             Hindustan.  Tetapi  percakapan  dan  pembacaan  yang  berhubung  dengan
             Hindustan itu sudah lama berlalu. Boleh jadi banyak perkara yang saya
             lupakan.  Lagi  pula,  boleh  jadi  pula  keluar  buku  baru,  sebagai  hasil
             pemeriksaan  baru.  Sekali  lagi:  Betulkah  sejarah  Hindustan  itu  masih
             gelap?
             Dua hari saya pakai buat menjawab pertanyaan ini. betul sampai menulis
             kepada penghabisan “bab logika” sama sekali boleh dikatakan saya tak
             memakai pustaka, sebab tak bisa mendapatkannya, tetapi sesudah itu saya
             bisa  emndapatkan  di  Jakarta.  Dua  hari  pemeriksaan  sudah  lebih  dari
             cukup buat memberi keyakinan sementara. Apa yang saya tulis diatas,
             dua hari lampau tak perlu sedikitpun juga saya ubah, baikpun semangat
             dan  simpulan  ataupun  kalimat  dan  perkataan.  Hindustan  benarlah  tak
             mempunyai ahli sejarah. Yang menerangi Hindustan Cuma ahli sejarah
             Tionghoa, kemudian Arab dan akhirnya Eropa dan murid-muridnya orang
             Hindu dididik dengan cara Barat sekarang.

             Hal  ini  penting!  Sebab  itu  saya  tuliskan  sebagai  bagian  terpenting.
             Indonesia selama dipengaruhi dan diperintahi Hindu juga tak mempunyai
             sejarah,  ialah  sejarah  menurut  ilmu,  bukan  dongeng,  impian,  omong
             kosong.  Sejarah  mesti  cocok  dengan  kejadian,  tempo  dan  tempat  yang
             sebenarnya.  Tulisan  tentang  sejarah  itu  tak  boleh  dipengaruhi
             pengharapan, ketakutan, hati sakit atau dengki, tak boleh melebihi atau




             256
   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262