Page 260 - Tan Malaka - MADILOG
P. 260

kehari,  orang  Hindu  tak  sehelai  rambutpun  menaruh  perhatian.  Sedikit
               Ilmu  Bukti  campur  aduk  dalam  sairnya  dan  sepasang  sejarah  daerah
               Cuma inilah yang dihasilkannya tentang perkara semacam ini dalam lk 20
               abad.
               “Keganjilan ini boleh jadi hasil dari kesangat cintanya pada filsafat terka-
               menerka  (speculative),  kegemaran  pada  pikiran  impian  (abstract
               reasoning)  yang  semuanya  mengakibatkan  satu  kejaian  atas  kosongnya
               benda dan kosongnya rupanya benda itu. .....

               Adapun  sebabnya  juga,  tetap  kebencian  mereka  atas  bukti  dan  bentuk
               benda  ini  tak  bisa  mengetahui  sejarahnya  yang  sempurna  dari  pada
               bangsa Arya di Hindustan pada zaman VEDA (Halaman 11).

               (Zaman  Veda  ini  dianggap  oleh  ahli  Barat  dari  tahun  500  sampai  600
               sebelum Nabi Isa. Jadi sejarah ini, walaupun penting sekali tetap tinggal
               gelap).  Oleh  seorang  ahli  sejarah  besar  (professor  Cowel)  dikatakan,
               tentang Musafir Tionghoa (Fah-Hien) dan 200 tahun kemduian dari pada
               itu musafir pengikutnya (Huan-Tsiang), bahwa mereka inilah saja yang
               menjadi  tingkat  pelangkah  yang  terang,  melalui  beribu  tahun  dongeng
               (omong kosong)!

               Catatan dari Academisch Proefschrift bernama MEGASTHENES  en de
               Indische  Maatschappij  oleh  BCT  Timmer  pada  tanggal  19  Desember
               1930.
               Pertama  sekali  jangan  dilupakan  pesannya  Timmer,  bahwa  tulisan
               Megasthenes  (Yunani)  yang  menjadi  utusan  di  Hindustan,  dibawah
               Kerajaan  Gandragupta  yang  didapat  “Cuma  fragmenten  (bagian
               terserak-serak)  belaka”.  Lagi  pula,  malah  terutama  pula  “orang
               Megasthenes itu sendiri dicurigai adanya”.
               Pentingnya  tulisan  Timmber  terletak  pada  c  a  r  a  n  y  a  ilmu  sejarah
               menjalankan pemeriksaannya; carai scientific (menurut Ilmu Bukti) Pada
               halaman 43.
               “Buat menetukan benarnya perkataan yang ditinggalkan kepada kita, ktia
               mesti  memeriksa  apakah  perkataan  (Megashtenes)  itu  cocok  dengan
               perkataan yang ktia peroleh dari sumber lain. Ini akan mudah sekali kalau
               seandainya  kita  mempunyai  documenet  (saksi  terdiri  dari  tulisan)  yang
               cukup  tentang  Hindustan  masa  Megasthenes,  tetapi  saya  kita  jauh  dari
               situ”.
               “Pertama  kita  tidak  mempunyai  sastera  orang  Hindu,  yang  kita  yakin
               ditulis pada masa Megasthenes”.



                                                                                         259
   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264   265