Page 262 - Tan Malaka - MADILOG
P. 262

Keulungan  bangsa  Hindustan  malah  terkhusus  sudah  saya  kemukakan
               lebih  dahulu.  Tetapi  keulungan  itu  menurut  pikiran  saya  akan  tetap
               begitu,  walaupun  1001  buku  seperti  Creative  India  saya  baca,  dan
               dinaikkan halamannya tiap-tiap buku dari 600 sampai 6000, sebagai hasil
               dair  pekerjaan  tersambil  buat  mensahkan  dan  menjalankan  semangat
               Hindustan (diluar Islam sudah tentu!) yang pad agaris besar dan resminya
               berdasarkan  idealisme,  kerohanian  semata-mata.  Idealisme  Hindustan
               tiadalah berjumpakan materialisme yang kuat kelak seperti pada Yunani
               dan  Eropa.  Sebab  itu  materialisme  Hindustan  gampang  dihanyut
               londongkan  oleh  banjir  idealismenya.  Hasilnya  ialah  hasil  tersambil
               seperti Matematika, Logika ya atau tidak dipengaruhi Yunani atau Arab.
               Kalau dia sesat pada Ilmu Badan Manusia, maka maksudnya juga buat
               memperkokoh  c  a  r  a  menghilangkan  anggota  Badan,  jasmani  itu  dan
               dengan  segera  mencampurkan  jiwa  si  pertapa  dengan  Rohani  Alam,
               Atman, Brahma dengan maksud membunuh pancaindera!

               Dari  filsafat,  pemandangan  dunia  Hindu  bisa  lahir  Ilmu  Bintang,  cara
               kuno, Ilmu Berhitung, juga Geometry ataupun Logika. Tetapi dari filsafat
               pemandangan dunia yang resmi di India tak akan bisa timbul Ilmu Bukti
               seperti Ilmu Alam (Physika) dan Kimia, Listrik, Radio, Cahaya, Kodrat
               dsb. Ilmu semacam ini ialah hasil peralaman yang pesat. Kepesatan ini
               Cuma bisa didapat pada perindustrian yang pesat majunya, disertai oleh
               tehnik yang pesat pula. Kalau science itu dimisalkan bapak, maka teknik
               itu  ialah  ibu  dan  perindustrian  itu  anak.  Tetapi  perindustrian  tak  akan
               maju, kalau “demand” keperluan Rakyat memakai rendah sekali. makin
               tinggi  keperluan  Rakyat  memakai  (kain,  makanan,  atau  rumah,  radio,
               gramopon,  auto  dsb)  makin  tinggi  supply,  production,  hasil.  Kalau
               keperluan memakai itu kita andaikan kutub utara dan persediaan (supply)
               itu dikutup selatan, maka hasil dari sejarah gerakan berkutub dua itu ialah
               perindustrian juga, hasil yang tambah-bertambah, terus-menerus.

               Filsafat  yang  mengutuki  dunia,  mengurangi  makanan  sampai  badan
               sipertapa tinggal lagi kulit pemalut tulang, memerlukan hanya gua batu
               untuk  tempat  tinggal,  akin  cawat  sehelai  kulit  kayu:  memuliakan  isteri
               yang cantik molek dengan cara ditikam, diperas darah seluruh badannya,
               dan kemudian dilemparkan kedalam api buat dipilih oleh arwah suaminya
               di surga seperti yang berlaku di Bali sebelum dilarang Belanda.

               Menyuruh  manusia  berpakaian  ampas-lembu  terbakar  ......................
               filsafat  semacan  ini  tak  akan  memperdulikan  supply  and  demand,
               persediaan  dan  keperluaan  memakai  barang,  tak  akan  menghiraukan
               teknik  dan  semua  Ilmu  Bukti  yang  berkenaan  dengan  kebendaan.  Satu



                                                                                         261
   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267