Page 259 - Tan Malaka - MADILOG
P. 259

pemeriksaan  para  Ahli  yang  sempurna,  buat  Hindustan  dan  ........
             Indonesia.

             Catatan  dari  History  of  India  oleh  H.  G  Keene,  Resived  Edition  pada
             tahun 1906.
             Tak ada sasatera yang meriwayatkan seluruhnya ketumbuhan Hindustan
             dari masa kacau balau kemasa ketentraman, dengan cara terarut dan tak
             putus,  supaya  dengan  begitu  bisa  memberi  pemandangan  yang  masuk
             diakal (rational) kepada pelajar dikedua Negara (Hindustan dan Inggris)
             dengan  Cuma  menyebutkan  bukti  yang  nyata  dan  sebaliknya  jangan
             terlampau  banyak  melayani  perkara  kecil-kecil  tentang  peperangan,
             pengepungan,  asut-asung  dan  kesalahan  (erimes)  para  pembesar
             (pendahuluan).

             Penduduk  (Hindustan)  yang  bermula  terlampau  biadab  dan  kejam:
             penakluk (Hindustan) yang permulaan (yakni bansga Aria,  yang masuk
             dari  Utara)  menyerbukan  diri  kedalam  pengetahuan,  tetapi  mereka  tak
             mempunyai kecondongan hati terhadap sejarah (Halaman 1).

             “Tetapi  sejarah  Hindustan  dalam  arti  tepatnya  tak  bolehlah  dikatakan
             sudah  dimulai,  sebelum  terdirinya  kekuasaan  Islam.  (Jadi  baru  boleh
             dikatakan  sejarah  semenjak  Sultan  Mahmud  dan  Chazni  melanggar
             Hindustan  dari  Utara  pada  tahun  1008  sesudah  Nabi  Isa)  barulah  kita
             mulai  berjumpakan  penulis  yang  mencoba  mencatatkan  kejadian  dari
             sehari-kesehari    dan    menggambarkan        wataknya      mereka     yang
             menyebabkan kejadian tadi”.

             (Pencatatan  hari-harian  itu  berabad-abad  sebelum  itu  sudah  diadakan
             dengan teliti sekali di Tiongkok).
             “Sampai kemasa perpecahan besar diantara kaum Brahmana dan Budhis
             tiada  didapati  catatan  tentang  Rakyat  dibagian  manapun  juga  di
             Hindustan.  Semangat  kebangsan  kalau  perkataan  ini  boleh  dipakai,
             tiadalah  pernah  menunjukkan  kecondongan  hati  pada  cabang
             kesusasteraan semacam ini. orang boleh dipersilahkan membaca nyanyi:
             “Tuduhan  Maha  Dewa  Asli  dan  Petuahnya  orang  besar  Bertuah  yang
             tidak  kurang  sakti”;  lagi  pula  dua  cerita  syair  yang  masyhur,  dimana
             disangka  bisa  diperoleh  kejadian  sesungguhnya  buat  gantinya  ukuran
             impian  dan  dongeng.  Perkara  terka-menerka  (speculatino)  tiadalah
             kurang;  tiadalah  bisa  disangsikan,  bahwa  apa  didapat  kecondongan
             terhadap  beberapa  cabang  Ilmu.  Tetapi  terhadap  kejadian  yang  nyata,
             tanggalnya sesuatu kejadian dan tumbuh hidupnya kejadian tadi dari hari-




             258
   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264