Page 331 - Tan Malaka - MADILOG
P. 331

didapat cepat yang lebih dari pada aether yang hening, tetapi Michleson
             “tidak mendapat kelebihan itu”.

             (Pembaca mesti perhatikan,bahwa Fizeau sebagai penglihat berdiri diluar
             arus air, sebagai “jalan yang bergerak” (bewegten Medium). Perbedaan
             pendirian  kedua  para  ahli  ini  memang  penting  sekali.  Dari  perbedaan
             pendirian sipemandang itu Einstein mencabut undang yang penting pula.

             Tegasnya, sebagai Thesis (pokok perkara):
             Fizeau  mendapatkan  “tambahnya”  cepat  cahaya  pada  arus  air  kalau
             dibanding dengan cepatnya cahaya pada air tenang.

             Sebagai Anti-thesis (kebatalan).

             Michelson  “tidak”  mendapatkan  tambahnya  “cepat  cahaya”  itu  pada
             udara  bergerak  kalau  dibandingkan  dengan  cepatnya  cahaya  pada
             “aether” yang disangka tenang hening itu.

             Dibelakang hasil pengalaman kedua para ahli ini, kita dapati pertentangan
             dasar, yang terdapat pada Ilmu Mekanika (kodrat) dan Optisch-Listerik-
             Magnestisch.
             Ilmu Mekanika dipuncakkan pada undangnya Galilei dan Newton. Ilmu
             Optisch-listerik-magnetisch dipuncakkan pada formulanya Maxwell dan
             Hertz.

             Formulanya Maxwell dan Hertz tentang elektro dynamika mengandaikan
             bahwa: cepatnya cahaya itu ditempat yang kosong, tetap tak berubah.
             Cepat cahaya pada tempat itu, V itu, tak memperdulikan geraknya badan
             yang dilalui oleh cahaya itu. Tak perduli dari “sistem” (sangkutan) mana
             siperalam  memandang, atau dari “sumber”  mana datangnya cahaya itu,
             “nilai” yang didapat tinggal tetap.

             Tetapi ketetapan cepat cahaya yang didapat oleh elektro dinamik itu, buat
             “semua” sistem itu sama sekali bertentangan dengan dasar relativitynya
             para ahli Galilei dan Newton tentang Ilmu Mekanika.

             Menurut Galilei Newton, maka semua undang geraknnya sesuatu benda
             yang beralku terhadap “Sangkutan K” (Sistem K), ini juga tetap berlaku,
             kalau  orang  pindah  pada  “Sangkutan  K”.  (Sangkutan  K  diandaikan
             bergerak  sebentuk  dengan  “Sangkutan  K”,  yakni  “sama  berhenti”  atau
             “serata cepat berjalan”.

             Dalam perpindahan dari Sangkutan K ke K itu berlaku formula.
             Galilei-Newton: XI = X – vt, Yl = Y, Zl = z;




             330
   326   327   328   329   330   331   332   333   334   335   336