Page 333 - Tan Malaka - MADILOG
P. 333

artinya  juga  bersangkutan  dengan  sesuatu  bukan  kesungguhan
             kesendirian.

             Seperti sudah kita uraikan dibagian Alam Raya, maka benda yang tetap
             berhenti itu “tak” ada. Kita lihat matahari itu berputar juga mengelilingi
             sumbuny  asendiri.  Begitu  juga  yang  selamanya  ini  dianggap  bintang-
             tetap-berhenti, sekarnag diketahui tetap berputar mengelilingi sumbunya.

             Cocok dengan dasar tetap-berhenti itu pula, kita pelajari disekolah sistem
             kordinasi, yang saya terjemahkan dengan kata sangkutan tempatnya satu
             benda  atau  titik,  diawang-awang  di  sangka  ditentukan  oleh  3  dimensi
             (besaran)  ialah  panjang,  lebar,  dan  tinggi  (x,  y,  z)  seperti  kita  ketahui
             bahwa  sesuatu  badan  itu  ditentukan  oleh  3  dimensi  tadi.  Benda  itu
             disekolah kita pisahkan betul-betul dengan tempo (t). Begitu juga ruang
             (space)  itu,  baik  yang  ditempati  oleh  benda  ataupun  kosong,  bukanlah
             tempo. Jumlah ruang dan tempo kita ciptakan dengan x, y, z, t. ini cocok
             dengan Logika Lama, Logika terpisah; a itu bukan Non a.
             Tetapi kata minskofsky, belum seorang juga yang mengingat ruang itu,
             dengan  tidak  mengingat  tempo.  Sebaliknya  tak  seorangpun  yang
             mengingat  tempo  dengan  melupakan  tempat.  Maknanya  ialah,  seorang
             yang  mengukur  tempat  (ruang),  menyangkutkan  ukuran  tempat  (ruang)
             itu pada tempo, umpamanya: 6 KM dijalani dalam 1 jam. Seorang yang
             mengukur  tempo,  menyangkutkan  tempo  iut  pada  tempat,  umpamanya:
             24 jam lamanya matahari itu berputar dari satu titik kembali ke itu titik
             pula  atau  12  jam  lamanya  jarum  pendek  itu  beredar  dari  angka  12
             kembali ke angka 12 itu pula. Begitulah perpisahan pasti diantara tempat
             dan  tempo  itu,  tak  ada  lagi  pada  jurang  perpisahan  tempat  yang
             berdimensi 3 itu dengan tempo yang berdimensi satu itu sudah ditimbun.
             Ruang dan tempo yang berjumpa empat (4) dimensi itu pada perhitungan
             yang  tinggi  sudah  dilebur  menjadi  satu  “seluk-belukan”  seperti  x’,  x”,
             x’”, dan x””. perhatikanlah pada 4 dimensi lama, huru fiut berbeda-beda,
             ialah x, y, z, t. tetapi pada 4 dimensi baru, huru fitu x semuanya, Cuma
             ikutannya  yang  berlain-lain:  1,  2,  3,  4.  Disini  a  itu  bisa  non  a,  seperti
             hukumnya  Dialektika.  Disini  x’,x”  x  “’  sebagai  dimensinya  benda  dan
             ruang,  boleh  dijadikan  sangkutan  (sistem)  coordinates.  Tetapi  x”“  juga
             boleh  dipakai.  Tak  ada  lagi  benda  yang  tetap,  yang  tak  berubah,  yang
             boleh dijadikan sangkutan. Baikpun benda dengan 3 dimensinya ataupun
             tempo dengan satu dimensinya boleh dijadikan sangkutan x’, x”, x”’, x”“
             mesti dianggap sebagai “ikutan” (continue) saja. Tak ada diantara yang
             lbeih  dari  yang  lain  buat  dijadikan  sangkutan,  seperti  Mataharinya
             Copernicus  atau  bintang  tetapnya  Galilei-Newton.  Teori  lama



             332
   328   329   330   331   332   333   334   335   336   337   338