Page 164 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 164
Dan akhirnya aku terpaksa pindah ke kos baru. Dia ngotot
ngikutin aku, mengira aku akan memaafkan dia setelah
berbuat seperti itu. Sekarang aku membiarkan dia tinggal
bersama di kos karena aku bisa tetap meniduri dia, dan
sesekali selingkuh di luar tanpa sepengetahuannya. Ya,
pas pulang ke kos, aku tidak harus tidur sendiri. Lumayan
ada yang temani!’
‘Jadi laki-laki itu tidak harus kaku. Kumpul-kumpul dengan
teman itu nomor satu. Tidak ada minuman yang lebih enak
selain alkohol, dan hiburan terbaik untuk seorang laki-laki
adalah di panti pijat tradisional. Terapisnya masih muda,
tangannya jago memainkan semuanya, bahkan bisa
disuruh apa saja asalkan tipsnya pas. Aku kira semua laki-
laki harus hidup seperti aku, menikmati surga dunia, selagi
masih punya waktu untuk hidup!’
‘Aku hanya suka olahraga, futsal dan sesekali ke gym.
Orang tuaku merasa aku terlalu tertutup dari pergaulan,
karena aku memang tidak punya banyak teman. Jadi ikut
bermain kartu, minum, kumpul-kumpul bersama teman-
teman yang lebih berpengalaman tentunya akan membuat
aku jadi orang yang lebih layak disebut normal di mata
mereka.’
Lima cerita kehidupan mereka ditutup oleh kisah Edrick, si
olahragawan. Kisahku sendiri tidak terlalu menarik, hanya
seorang suami dengan 2 anak yang masih kecil. Istriku
seorang yang sabar, dan selalu bisa menjadi figur yang
diandalkan di rumah. Semuanya selalu sempurna. Aku
pulang kerja, makanan sudah disiapkan, air panas untuk
mandi, bercanda bersama anak-anak, bertukar cerita
dengan istriku tercinta di tempat tidur sampai kami
terlelap, kami bahkan berhubungan seks setidaknya satu-
162