Page 208 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 208
menemukan sesuatu yang tidak biasa, yang tertulis di
bacaannya. Dengan seksama, dipilah-pilahnya semua
lembaran kertas tersebut, dipelototinya, lalu tiba-tiba,
tatapannya beralih ke aku!
“Bo…boleh aku tahu kapan waktu eksekusinya, pak?”
tanyaku sambil memberanikan diri menatap balik pak
Hartono.
“Surat ini memerintahkan kamu bersiap untuk eksekusi di
waktu yang akan ditetapkan kemudian di akhir bulan ini,
nak Rio. Biasanya dua atau tiga hari sebelum eksekusi,
kamu baru akan diberitahu.”
“Akhir bulan ini…” Kataku.
“Tinggal dua minggu lagi.”
“Tujuh belas hari lagi, nak Rio,” pak Hartono
menambahkan. “
Tapi…” Dia menyerahkan berkas surat yang satunya ke
tanganku.
Surat pengantar dari pengadilan, serta di belakangnya
terlampir sebuah surat ditulis tangan, dan sebuah foto.
“Ini apa, pak?” tanyaku keheranan.
“Baca dulu, nak Rio,” katanya.
206