Page 213 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 213
memberikan keterangan di hadapan hakim, dalam
persidangan kasus kamu.
Iin melihat tanda lahir yang sama di leher kamu, Rio.
Tanda lahir yang unik, berbentuk seperti tiga titik hitam
besar, seperti tahi lalat. Dia datang ke kantor saya, karena
ingin tahu lebih banyak tentang kamu. Lalu saya melacak
asal usul kamu, Rio. Sampai ke panti asuhan yang
membesarkan kamu.
Saat masih kecil, kamu dibawa oleh seorang pemulung
yang mengaku menemukan kamu tergeletak di pinggir
jalan karena tabrak lari. Saat kamu sadar, kamu tidak ingat
apapun, sehingga mereka menamaimu Rio. Pakaian yang
kamu pakai ketika datang ke panti asuhan itu juga masih
mereka simpan, di kerah baju dan celana ada inisial ‘I’
yang dijahit oleh Iin.
Kamu adalah anaknya, Rio! Pada saat saya berhasil
membantu Iin mengumpulkan bukti-bukti yang
dibutuhkan, kami mendengar kabar, pengadilan sudah
menjatuhkan vonis hukuman mati atas perbuatan kamu.
Dan dia menangis di hadapan saya, Rio, memohon agar
saya bisa melakukan sesuatu.
Saya menyurat ke beberapa otoritas pejabat dan sejumlah
mitra LSM tempat saya bekerja, Rio. Prosesnya sungguh
berbelit-belit, saya hampir putus asa, niat menolong Iin
akan kalah cepat dengan kepastian eksekusi hukuman
mati kamu. Mungkin takdir sudah menggariskan bahwa
kalian memang akan berjumpa kembali. Dan kami
mungkin masih punya kesempatan untuk mengubah
keputusan eksekusi kamu menjadi penundaan atau
211