Page 218 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 218

dan  matinya  seseorang.  Ditambah  lagi,  pengusaha  itu
            memiliki koneksi yang kuat, bila skandalnya terbongkar,
            banyak pejabat yang akan ‘kebakaran jenggot’. Keadilan
            hanya  melihat  satu-satunya  fakta:  aku  membunuh  dua
            orang secara sadis…”

            “Jadi sikap diam kamu setiap menghadapi komentar sinis
            serta pertanyaan dari media, semua disebabkan karena
            itu?” pertanyaan Roni aku jawab dengan anggukan.

            “Aku  capek  berbicara  tapi  toh,  tidak  akan  didengarkan
            oleh mereka, Ron. Penjahat seperti dia, yang aku bunuh,
            mati  satu  tumbuh  seribu.  Setiap  orang  yang  menderita
            karena menggunakan jasa tengkulak olehnya, atau setiap
            anak  gadis  yang  dia  jual  di  bisnis  prostitusi
            terselubungnya, serta entah bisnis gelap lainnya yang dia
            kuasai,  kesemuanya  adalah  sebuah  sistem.  Korban
            memang memilih menjadi korban, meski ditolong, diseret
            keluar  dari  jeratnya,  mereka  selalu  kembali  ke  sana.
            Seperti perumpamaan sederhana, Ron, bisnis tidak akan
            ada  kalau  tidak  ada  pembeli.  Kembali  ke  soal  uang,
            kekuasaan  dan  kebutuhan  hidup.  Ah!  Capek  aku
            ngomongin ini, Ron!”


            Alunan nada terdengar di pengeras suara yang tergantung
            di  pojok  ruangan.  Sebuah  suara  terdengar  menyapa
            setelah alunan nada tersebut.

            “Saudara Rio, ditunggu di ruang tamu khusus. Sekali lagi,
            saudara Rio, ditunggu di ruang tamu khusus.”

            “Aku harus ke sana sekarang, Ron,” kataku sambil bangkit
            berdiri dan menepuk pundak Roni.
                                     216
   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223