Page 217 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 217
“Keluar dari tempat ini, kamu masih ada keluarga kamu,
Ron, masih ada alasan kamu melanjutkan hidup.
Bagaimana dengan aku? Semua komplotan pengusaha
yang aku bunuh itu sudah tentu sedang mengincarku.
Hidupku tidak akan pernah aman, malah aku bisa
membahayakan nyawa orang lain di dekatku.”
“Tapi kamu membunuh orang yang memang patut untuk
dibunuh, Rio! Kamu kira anak buahnya sudah membunuh
berapa orang, semua gara-gara aktifitas mafia dan
tengkulak yang dia lakukan ke rakyat kecil yang tidak
berdaya!”
“Tapi membunuh tidak membuatku menjadi pahlawan,
Ron. Aku tetap dicap seorang pembunuh!”
“Apa yang terjadi dengan beberapa anak panti asuhan
yang berhasil kamu selamatkan dari bisnis prostitusi
terselubungnya? Kamu sampai membunuh gara-gara itu,
kan?”
“Mereka takut bersaksi, Ron. Kalau sudah menyentuh
masalah uang dan nyawa, semua orang akan berbicara
untuk kepentingan dirinya sendiri. Maka seperti yang
kamu lihat, aku di sini, membayar mahal rasa peduliku
pada mereka, dengan mengambil nyawa dua orang dan
kelak ditukar dengan nyawaku sendiri.”
“Kenapa tidak ada satu otoritas pun yang membela kamu,
Rio? Yang kamu bunuh itu adalah seorang penjahat!”
“Tapi aku sudah membunuh orang, Ron! Aku sudah
merampas hak istimewa dari Tuhan yang mengatur hidup
215