Page 214 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 214

bahkan  pembatalan  hukuman  mati!  Banyak  sekali  yang
            ingin  saya  sampaikan  langsung  ke  kamu,  Rio,  tetapi
            sepantasnya Iin yang memendam kerinduannya selama
            puluhan tahun, yang duduk di hadapanmu dan berbicara
            kepada kamu.

            Itu sebabnya, lewat surat pengantar dari pengadilan ini,
            Rio,  saya  akan  membawa  Iin  serta  untuk  mengunjungi
            kamu, pada tanggal yang ditetapkan sebagai izin dalam
            surat pengantar tersebut. Saya hanya bisa bilang, kamu
            beruntung,  ibu  kamu  menemukan  kamu.  Dan  akhirnya,
            kami menantikan saat perjumpaan nanti dengan antusias.
            Persiapkan senyum terbaik kamu untuk melihat ibu kamu,
            Rio.

            Hormat saya,

            Lastri.


            Aku hanya bisa diam mematung setelah membaca habis
            isi surat itu. Sebuah perasaan aneh seperti meluap dari
            dalam dadaku, mencoba naik sampai ke kepala, sekujur
            tubuhku bergetar seperti ketakutan, sekaligus sedih.

            Ah!  Tidak  boleh  menangis!  Pantang  menangis  untuk
            seorang  lelaki!  Tidak  boleh  cengeng!  Tidak  boleh!  Aku
            harus  bertemu  dia  sebentar,  meminta  dia  menjelaskan
            semua yang sudah terjadi, apa yang sudah terjadi dengan
            dirinya selama hampir tiga puluh tahun lamanya!

            Kenapa harus aku, Tuhan? Kenapa harus sekarang?!



                                     212
   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219