Page 165 - emodulmmpik
P. 165
Modul: Model dan Metode Pembelajaran Inobatif Kimia P a g e | 159
skema yang ada sehingga cocok dengan rangsangan (masalah) tersebut.
Apabila skema yang telah diakomodasikan tersebut telah sesuai dengan
ciri-ciri rangsangan yang baru, maka rangsangan tersebut dapat
diasimilasikan kembali. Keadaan ini akan menciptakan situasi belajar yang
menarik bagi siswa, sehingga siswa akan termotivasi untuk terus menggali
pengetahuan mereka agar dapat memecahkan suatu masalah.
3) Eksperimen/Studi Literatur
Guru membimbing siswa untuk merancang suatu percobaan atau
eksperimen dibantu dengan petunjuk yang terdapat pada LKS. Setelah itu
guru memeriksa prosedur percobaan yang telah dibuat oleh siswa (dalam
kelompok) dan membimbing mereka untuk melakukan percobaan sesuai
dengan prosedur percobaan yang telah dirancang sebelumnya. Pada tahap
ini siswa diharapkan memiliki
kecakapan dalam mengamati, Eksperimen dilakukan untuk
mengumpulkan data untuk kemudian menguji kebenaran hipotesis
yang telah dirumuskan pada
memetakan dan menyajikannya. tahap sebelumnya.
Proses mengamati dan mengumpulkan
data ini bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar,
melainkan juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan dalam
menggunakan potensi berpikir.
4) Evaluasi Hipotesis
Tahap evaluasi hipotesis merupakan tahap penentuan jawaban yang
dianggap sesuai dengan data atau informasi yang telah diperoleh pada
Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Tadulako 2021