Page 128 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 128
Pemikiran Masri Singarimbun
makanan tersebut telah disebarkan secara nasional, sebagai bahan
makanan rakyat Indonesia. Tentu saja ini mendorong kekha-
watiran, tidak dianggap orang Indonesia jika tidak ikut makan
beras!” Kalimat itu disampaikan Prof. Herman Johanes dalam
acara “Malam Sagu” ketika membuka peresmian gedung baru
Lembaga Kependudukan UGM (sekarang PSKK) pada Sabtu 23
Oktober 1978. Dalam acara itu, Masri menyebutkan bahwa hasil
sagu total di Irian mencapai 77 juta ton per tahun, dapat memenuhi
konsumsi pangan bagi 535 juta penduduk. Potensi sagu Irian
sekitar 15,4 kali hasil sagu Maluku. Satu hektar hutan sagu dapat
ditanami 625 pohon. Sehingga 1 km persegi tanah dapat ditanami
62.500 pohon, dan 22.500 km persegi tanah bisa memuat
1.406.250.000 pohon sagu. Karena umur sagu siap panen 12 tahun,
tiap tahunnya dapat ditebang (1.406.250.000 dibagi 12) 117.187.500
pohon. Dengan hasil tiap satu pohon 350 kg sagu, maka hasil
pertahun adalah 41.015.625 ton sagu. Jumlah ini memenuhi kebu-
tuhan 41 juta penduduk. Jika dimanfaatkan dengan baik, menurut
Masri, tidak mustahil ketergantungan akan impor beras dan gan-
dum dapat dikurangi atau dihilangkan. 30
Tidak cukup sampai di situ, pada “Malam Sagu” itu Masri
juga memberikan cara bagaimana orang yang belum terbiasa
makan sagu bisa terbiasa makan sagu. Malam itu disuguhkan
30 “Berpengaruh Negatif Istilah “Beras” dalam “9 Bahan Pokok”, Kompas,
24 Oktober 1978. Lihat juga “Usaha Mengurangi Ketergantungan Beras”, Sinar
Harapan, Sabtu, 28 Oktober 1978. “Istilah Beras, ing 9 Bahan Pokok Nuwuhake
Pengaruh Negatif”, Penyebar Semangat, 4 November 1978. “Jadilah Manusia
Pemakan Sagu”, Gelora Mahasiswa, Edisi 5 November 1978. “Makanan Sagu
dan Resep-resepnya”, Sinar Harapan, Minggu, 12 November 1978. “Penggunaan
Sagu Sebagai Bahan Pangan Perlu Ditingkatkan”, Masa Kini, Senin, 23 Oktober
1978.
109