Page 131 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 131
Pemikiran Agraria Bulaksumur
keahlian Masri. Jauh dari menjadi rancu integrasi itu justru mam-
pu menjangkau wilayah yang awalnya tidak terlihat jika masing-
masing pendekatan atau disiplin ilmu berdiri sendiri dan bekerja
sendiri. Satu contoh dapat disebutkan misalnya, para ahli demo-
grafi pada dasarnya tertarik pada perubahan struktur penduduk
baik secara agregat maupun rata-rata. Perubahan struktur pendu-
duk tersebut sangat dipengaruhi angka fertilitas. Salah satu
ukuran yang biasa dipakai dalam fertilitas adalah angka fertilitas
total yang menggambarkan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan
oleh wanita selama masa reproduksinya atau selama usia subur.
Angka fertilitas total merupakan angka hipotetis sehingga tidak
menggambarkan jumlah anak yang sebenarnya dari kehiduapan
riil wanita sampai mereka mencapai saat monopouse. Sementara
ahli antropologi tertarik pada budaya, struktur sosial komunitas
manusia dan norma, serta nilai yang menuntun hidup manusia. 34
Ahli demografi bisa menjelaskan suatu fenomena demografi
dengan fenomena demografi yang lain. Mereka dapat menjelas-
kan “bagaimana” perubahan demografi terjadi. Perubahan angka
fertilitas total misalnya, dapat dijelaskan dengan perubahan angka
fertilitas menurut umur, perubahan usia perkawinan, dan seba-
gainya. Bagi Masri penjelasan ini tidak memadai karena masih
terdapat pertanyaan yang belum terjawab yaitu “mengapa”-nya.
Mengapa pola fertilitas atau usia melahirkan berubah? Pertanyaan
tersebut membutuhkan antropologi untuk menjawabnya. 35
Selain itu memang pada dasarnya ada perbedaan-perbedaan
34 Anke Niehof, “Orang-orang di Balik Angka-angka”, dalam Robert
Parangin-Angin & Irawati Singarimbun (ed.), Op.cit., hlm. 145-149
35 Anke Niehof, “Orang-orang di Balik Angka-angka”, dalam Robert
Parangin-Angin & Irawati Singarimbun (ed.), Op.cit., hlm. 145-149
112