Page 130 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 130
Pemikiran Masri Singarimbun
jutanya sendiri, beras menjadi makanan pokok seluruh rakyat
Indonesia hingga saat ini, dan bangsa ini mengalami problem
pangan yang besar akibat ketergantungan terhadap impor beras
32
setiap tahun , tekanan penduduk yang sangat besar, menyem-
pitnya lahan-lahan produktif, dan ekspansi pengembangan
agroindustri besar dan real estate/alih fungsi lahan produktif.
Sepanjang karirnya sebagai seorang ilmuwan sosial, keterli-
batan utama Masri adalah pada soal demografi. Isu ini juga terlihat
dalam penelitiannya terhadap kasus Sriharjo itu, di mana kepa-
datan penduduk berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan.
Pada waktu berikutnya (1975) ia kembali melihat Sriharjo dari
sudut sejauh mana pelaksanaan program penurunan fertilitas di
sana. Kepakarannya dalam bidang ini diakui oleh rekan, sahabat,
dan kolega sesama ilmuwan baik di dalam maupun di luar negeri.
Menurut pengakuanya, ia mulai tertarik dengan masalah kepen-
dudukan sejak tahun 1957, ketertarikannya itu diawali dari berba-
gai kegiatan riset tentang demografi di pelosok desa Jawa Tengah
sekitar tahun 1962. Minat dalam soal demografi ini diperolehnya
sejak ia mengikuti program doktoral bidang antropologi di Aus-
tralia sejak 1955, dan pada 1962 datang ke Indonesia untuk mela-
kukan penelitian tentang demografi di Indonesia. 33
3. Emic-Etic: Meramu Pendekatan Riset
Masalah meramu dua atau lebih pendekatan atau disiplin
keilmuan menjadi satu pendekatan terpadu diakui adalah sebagai
32 Acara “Malam Sagu” itu kembali dimuat “Mari Makan Sagu”, Femina
No. 148, edisi 19 Desember 1978. Ditampilkan pula gambar makanan-makanan
yang terbuat dari sagu lengkap dengan resep dan cara membuatnya.
33 “Apa & Siapa Dr. Masri Singarimbun”, Kedaulatan Rakyat, Minggu, 14
Oktober 1973.
111