Page 173 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 173

Pemikiran Agraria Bulaksumur
            nya dipicu oleh ketiadaan imbalan yang sesuai dengan upaya
            perjuangan yang dilakukan oleh berbagai “cadangan” Tentara
            Nasional yang tersebar di pelbagai tempat. Transmigrasi menjadi
            satu skema yang memungkinkan mereka memperoleh imbalan
            yang sesuai, sedangkan di pihak pemerintah hal ini dapat mengu-
            rangi daya mobilisasi mereka yang berdampak pada stabilitas
            pemerintahan. Kelompok lain yang ditampung program ini ada-
            lah korban letusan gunung atau bencana alam lainya. Tahun 1963
            letusan Gunung Agung di Bali menyisakan penduduk yang trau-
            ma, kehilangan harapan, dan pijakan sosial-ekologis. Transmig-
            rasi adalah jalan terang yang dijanjikan pemerintah kepada mere-
            ka. Penggusuran yang dilakukan pemerintah menghasilkan
            residu manusia yang tercabut dari akar kehidupan mereka, dan
            lagi-lagi transmigrasi menjadi skema penyelesaianya. Di satu sisi,
            transmigrasi menjadi jalan pemecahan persoalan yang dihadapi
            pemerintah di Jawa, di sisi lain, problem Jawa menjadi pendorong
            dicapainya target-target pemindahan penduduk yang ditetapkan
            setiap Pelita. Kondisi keterdesakan penduduk bisa dilihat sebagai
            daya pendorong yang “murah” untuk transmigrasi daripada pro-
            mosi dan sosialisasi program yang melelahkan. 95
                Program ini dinilai mampu mengurangi—jika tidak menye-
            lesaikan—tumpukan persoalan yang dihadapi penduduk Jawa
            dan sekitarnya, mulai persoalan kepadatan penduduk hingga
            masalah yang dilihat sebagai ikutan dari kepadatan penduduk,
            seperti pengangguran, kekurangan tanah, kemiskinan, dan
            sebagainya. Masri melihat kontribusi transmigrasi dalam
            mengatasi beragam persoalan memang sangat penting dan harus
            terus ditingkatkan, namun sebagai skema solusi atas kepadatan


                95  Ibid., hlm. 19-24.

            154
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178