Page 175 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 175

Pemikiran Agraria Bulaksumur
            kan sebagai pola terpilih untuk penyebaran penduduk, program
            ini selain daya serapnya yang kecil, asumsinya sebagai penye-
            baran penduduk membuat para pelaku program dikejar hantu
            pencapaian angka-angka demografi. Dengan demikian yang dike-
            jar bukan hidup dan kehidupan transmigran di tanah baru tetapi
                                98
            bagaimana departemen  bersangkutan memenuhi target angka-
            angka yang sudah ditetapkan, tidak perduli pada metode, alasan,
            dan masalah orang-orang yang pergi atau “dipergikan” ke tanah
            transmigrasi asalkan target terpenuhi. Hal kedua yang harus
            dicatat adalah hendaknya program ini tidak mengulang situasi
            Jawa, dimana hanya mengandalkan pendekatan agraris, yang
            pada akhirnya memunculkan persoalan tanah dan kepadatan pen-
            duduk tinggi, tetapi harus diarahkan pula ke industrialiasi pede-
                99
            saan.  Lebih dari sekedar angka-angka, transmigrasi bukan
            migrasi sementara, urbanisasi, juga bukan mobilitas sesaat, tetapi
            orang yang bertransmigrasi adalah orang yang memutuskan




                98  Transmigrasi yang berada di bawah Departemen Tenaga Kerja dan
            Sosial, pada tahun 1947 dipindah ke Departemen Pembangunan dan Kepemu-
            daan, kemudian pada tahun 1948 dialihkan ke Departemen Dalam Negeri.
            Sebagai Dinas dari Departemen Pembangunan Daerah, transmigrasi kembali
            ke Departemen Sosial sebelum dijadikan Departemen pada tahun 1957. Sejak
            1959, transmigrasi digabung dengan Departemen Koperasi dan Pembangunan
            Masyarakat Desa, kemudian dipindahkan ke Departemen Dalam Negeri, selan-
            jutnya ke Departemen Veteran, setelah itu kembali lagi ke Departemen Kope-
            rasi. Dipindah lagi ke Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi,
            akhirnya pada tahun 1983 sepenuhnya urusan Departemen Transmigrasi. Patrice
            Levang, Op.cit., hlm. 11.
                99  Masri Singarimbun, “Keliru, Mitos Penyebaran Penduduk Yang Men-
            dasari Transmigrasi”, Kompas, 18 Maret 1982. Lihat juga, “Peringatan Dr. Masri
            Singarimbun: Orang Kaya Bisa Menjadi Tuan Tanah di Daerah Transmigrasi”,
            Sinar Harapan, Kamis 8 Juli 1982.

            156
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180