Page 198 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 198
Pemikiran Masri Singarimbun
kapkan masalah agraria di pedesaan. Hull (1996) menilai bahwa
pertama-tama yang dimiliki seorang Masri adalah kemampuan
memadukan disiplin antropologi dan demografi. Melihat bagai-
mana studinya menjadi bahan pembicaraan banyak kalangan di
masa itu, penjelasan berikutnya diajukan untuk menjawab per-
tanyaan; pendekatan yang digunakan, kondisi dimana karya dan
publikasi itu muncul, dan temuan-temuan yang dinilai menghen-
tak di masa itu. Tidak berlebihan jika jawaban pertanyaan itu
sekaligus menunjukan sumbangan Masri terhadap geliat awal
dan perkembangan studi agraria di Indonesia.
Pertama-tama seperti disebut Hull dan Nihofe di atas, Masri
mengembangkan satu pendekatan multidisiplin dalam mema-
hami persoalan di pedesaan. Apa yang dilakukanya, disebut oleh
Hull, menggunakan dua tingkat analisis yaitu individu dan
masyarakat, memadukan kedua displin itu dengan sedemikian
rupa sehingga perspektif manusia merupakan titik sentral dalam
memahami permasalahan. Antropologi seringkali memiliki peran
penting dalam menjembatani dan menautkan dua tingkat analisis
tersebut dengan fokus pada sistem sosial dan budaya, tetapi meto-
de lapangan lebih memperdalam dengan mendasarkan pada
observasi personal dan wawancara mendalam dengan informan-
informan kunci. Ketika pendekatan ini digunakan untuk peneli-
tian kependudukan maka disebut mikro, walaupun masalah dan
131
solusinya kelihatan makro. Studi ini dilakukan pada saat ketika
ahli ekonomi Orde Baru memfokuskan analisis mereka pada
rencana pembangunan nasional, dan menguraikan angka-angka
131 Terence H. Hull., “Pengantar Penduduk dan Pembangunan”, dalam
Agus Dwiyanto, Faturochman, Marcelinus Molo, Irwan Abdullah (ed),
Penduduk dan Pembangunan (Yogyakarta: Aditya Media, 1996) hlm. xi-xvii
179