Page 199 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 199
Pemikiran Agraria Bulaksumur
statistik dari Badan Pusat Statistik untuk melihat pertumbuhan
ekspor, produksi, dan pendapatan. Berdasarkan wawancara,
survei, dan observasi serta keterlibatan intens dengan warga desa,
ia berhasil menggungkap keterangan yang rinci mengenai kemis-
kinan dan dampaknya terhadap penduduk di pedesaan menjadi
sesuatu yang mengejutkan bagi intelektual kota, yang hanya
melihat pembangunan ekonomi pada saat itu sebagai jawaban
otomatis terhadap semua masalah.
Diskursus tentang kemiskinan sajak saat itu menjadi topik
wacana yang ramai baik di kalangan akademisi maupun pengam-
bil kebijakan. Delapan tahun kemudian setelah problem kemis-
132
kinan diungkap ke publik , tema “Kemiskinan Struktural” muncul
untuk pertama kalinya—di masa Orde Baru—dalam konferensi
PPII (Perhimpunan Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial) di Malang
tahun 1978. Meskipun tema yang demikian itu muncul didahului
oleh beberapa penelitian dan tulisan tantang topik yang sama
yang dilakukan beberapa ilmuwan senior di antaranya Sajogyo
di Bogor tahun 1974-1977, Mubyarto dan Loekman Sutrisno kolega
Masri di Yogyakarta pada dekade 1980-an juga mulai banyak
menulis topik mengenai kemiskinan di pedesaan, publikasi Masri
dan Penny menjadi salah satu temuan yang cukup mengagetkan
banyak kalangan dan memaksa mereka mau tidak mau memper-
hatikan masalah kemiskinan. Munculnya topik tersebut mengin-
dikasikan suatu kemajuan yang signifikan tentang tingkat analisis
kemiskinan. Dengan istilah “kemiskinan struktural” tidak lagi
132 Terhitung dari penelitian Masri dan Penny di Sriharjo selesai (1969-
1970), tetapi hasil laporan penelitian tersebut baru dipublikasikan pada 1976,
jika dihitung dari tahun publikasinya maka topik kemiskinan struktural itu
muncul tiga tahun setelah publikasi Sriharjo.
180