Page 52 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 52

Membaca Ulang Sartono Kartodirdjo
                   Konsekuensi dari pembacaan ulang ini adalah bagaimana
               menempatkan berbagai aktor dan kekuatan yang pernah
               mengambil peran di atas bentang alam bernama nusantara ini
               sebagai bagian dari kesejarahan Indonesia. Tidak harus meminjam
               paradigma oksidentalisme untuk melakukannya. Dengan me-
               nempatkan kesejarahan Indonesia di dalam konteks kesejarahan
               dunia atau kawasan, atau sebaliknya menempatkan  sejarah dunia
               atau kawasan dalam sejarah Indonesia, maka kita bisa menjawab
               keterbatasan historiografi Indonesiasentris dan problematika
               konsep integrasi dalam sejarah nasional. Kita sebut saja jenis
               pembacaan semacam ini dengan historiografi jaringan.


               3. Sejarah Multidimentional Approach sebagai Politik
                 Pengetahuan
                   Kecenderungan pendekatan unidimensional yang terjadi
               dalam berbagai disiplin ilmu sosial di Indonesia utamanya kajian
               sejarah, mendapat kritik Sartono Kartodirdjo. Pendekatan sema-
               cam ini tidak mampu membaca suatu realitas secara menyeluruh.
               Sebagai misal, pendekatan sosiologis hanya akan menyoroti suatu
               gejala dari aspek sosial seperti hubungan sosial, interaksi, jaringan
               hubungan sosial, dan sebagainya. Pendekatan politikologi hanya
               mengungkap aspek politik seperti kekuasaan, kepemimpinan,
               otoritas, dan lain-lain. Multidimesionalitas gejala sejarah perlu
               ditunjukkan agar diperoleh gambaran secara bulat dan menye-
               luruh.  Tidak ada kunci mendasar atau single explanation dalam
                    18
               sejarah, sehingga sejarah harus dilihat dari multi-perspektif dan
               multi-sebab.



                   18  Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah,
               (Jakarta: Gramedia, 1992), hlm. 87

                                                                    33
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57