Page 54 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 54

Membaca Ulang Sartono Kartodirdjo
                   Sartono sangat terpengaruh Mazhab Annales itu. Salah satu
               penerus mazhab tersebut yang mengkaji Indonesia adalah Denys
               Lombard. Sartono dianggap orang yang memahami pendekatan-
               nya sehingga sangat tepat untuk memberi kata pengantar terbitan
               bukunya. Denys Lombard membaca keberadaan Jawa sebagai
               produk persimpangan berbagai lapis (nebula) peradaban yang
               melintasi sejarah Jawa; India, Islam, dan Barat. Dalam perjumpaan
               ini, Jawa dipengaruhi dan turut memengaruhi ketiga peradaban
               besar tersebut. 20
                   Saya akan mengajukan pendapat lain bahwa pendekatan
               multidimensional melalui ilmu-ilmu sosial di dalam studi sejarah
               itu adalah strategi, tepatnya “politik pengetahuan”, dan tidak
               semata-mata pencapaian akademis (academic enterprise) ilmu
               sejarah pada wilayah eksplanasinya. Mulanya memang demikian.
               Lebih jauh, ia seakan menjadi blessing in disguise bagi pendirian
               Sartono yang bersikukuh menjaga jarak dengan kekuasaan. Ke-
               suksesan pendekatan ini yang bisa kita lihat dan teladani dari
               Sartono, adalah terletak pada kekuatan politik pengetahuannya
               yang barangkali melebihi tindakan/pilihan ilmiahnya. Pende-
               katan ini merupakan strategi ampuh guna menghindarkan diri
               dari hegemoni kekuasaan yang demikian gencar mengideologi-
               sasi narasi sejarah Indonesia. Inilah satu pencapaian yang pernah
               ada dalam historiografi Indonesia.
                   Keberhasilannya tidak (hanya) terletak pada digunakannya
               bermacam perangkat ilmu sosial dalam menjelaskan keragaman
               aspek sejarah. Sartono Kartodirdjo sendiri tidak hendak





                   20  Sartono Kartodirdjo, “Pengantar” dalam Nusa Jawa, Silang Budaya,
               Batas-batas Pembaratan,  (Jakarta: Gramedia, 1998)

                                                                    35
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59