Page 53 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 53
Pemikiran Agraria Bulaksumur
Agar dapat demikian, seorang sejarawan pertama-tama
dituntut menguasai alat analisis pada masing-masing disiplin
ilmu, agar tidak menggunakannya sambil lalu dan serampangan
apalagi hiasan belaka. Tugas seorang sejarawan yang semula
hanya menjadi juru kisah dengan menarasikan runtutan peristiwa,
dituntut lebih jauh agar dapat menganalisa peristiwa itu, menun-
jukkan multi(f)aktor, sebab akibat, dan berbagai dampaknya.
Mengapa pilihan ini dilakukan? Umumnya penjelasannya adalah
karena adanya perkembangan sejarah dan ilmu sosial secara glo-
bal yang turut memengaruhi pijakan metodologi Sartono.
Kala itu aliran annales dari Perancis yang dimotori oleh Marc
Bloch dan Lucien Febvre menulis sejarah sosial tentang masyara-
kat feudal. Mereka menjelaskannya secara menyeluruh sehingga
disebut juga dengan “sejarah total”. Pada gilirannya, pijakan
metodologi itu diperkuat oleh Fernand Braudel. Tidak hanya
sebab-sebab yang terjadi dalam interaksi manusia dengan
manusia, Braudel melalui karyanya, Laut Tengah dan Dunia
Sekitarnya pada Zaman Phillpis II, menjelaskan pula hasil interaksi
manusia dengan alam. Sebagai gambaran, berikut suatu bagan
yang menjelaskan bagaimana aspek geografis menjelaskan proses
sejarah ala Mazhab Annales. 19
Tempo Perubahan Aspek Fokus yang disoroti
Jangka panjang Geografi Structure
Jangka menengah Ekonomi Conjuncture
Jangka pendek Politik Event
19 F.R. Ankersmit, Refleksi tentang Sejarah, Pendapat-pendapat Modern
tentang Filsafat Sejarah, (Jakarta: Gramedia, 1987), hlm. 281-282
34