Page 58 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 58

Membaca Ulang Sartono Kartodirdjo
               berupa penjelasan sebab-akibat (kausalitas), namun ada banyak
               penjelasan. Penjelasan sejarah adalah usaha membuat unit sejarah
               intelligible (bisa dipahami secara nalar). Jenisnya selain kausalitas
               adalah periodisasi, analisis struktural, paralelisme, generalisasi,
               rapprochement (antara sejarah dan teori sosial), kuantifikasi dan
                    21
               narasi.  Karena terlalu kuat penjelasan kausalitas dan analisa
               strukturalnya, tulisan-tulisan Sartono Kartodirdjo terutama pasca
               disertasi kurang menonjol narasi historis yang bersifat deskriptif.


               4. Kajian Subaltern dan Pemberontakan Petani-nya Sartono
                   Siapakah yang disebut sebagai subaltern itu? Subaltern
               didefinisikan sebagai mereka (komunitas) yang berada dalam
               genggaman otoritas kekuasaan yang disubordinasikan oleh
                                    22
               subyek pembuat wacana.  Istilah ini muncul dari uraian pemikir
               Marxis asal Italia, Antonio Gramsci mengenai kaum tani desa
               Italia. Istilah ini kemudian populer melalui “Subaltern Studies
               Groups” yang dimotori oleh Ranajit Guha dan Gayatri Chakro-
               varty Spivak. Ia menjadi populer dalam term postkolonialitas
               khususnya merujuk pada penulisan sejarah India. Ranajit Guha
               pada tahun 1988 mempublikasikan sebuah serial yang diberi titel
               Selected Subaltern Studies  yang menghimpun berbagai tulisan yang
               berisi tentang tandingan historiografi kolonial, dengan cara men-
               dekonstruksi deskripsi atas sejarah yang ada dan menempatkan
               kelompok subaltern sebagai pihak yag turut membangun kese-
               jarahannya.



                   21  Lihat Kuntowijoyo,  Penjelasan Sejarah (Historical Explanation),
               (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2008)
                   22  Lihat, Sim Chee Cheang, Banalities of Subalternism: Positing the Tionghua
               Peranakan in the Colonial Discourse, Jurnal Sari edisi 20 (2003), hlm 31-38.

                                                                   39
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63