Page 89 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 89
Pemikiran Agraria Bulaksumur
Di UGM pada tahun 1989-1990 Kuntowijoyo telah mengem-
bangkan sejarah lisan sebagai sejarah alternatif dalam mengung-
kap kehidupan buruh dan mandor di pabrik gula Colomadu dekat
61
Surakarta. Terdapat serangkaian wawancara yang dihasilkan
dalam proyek yang melibatkan jurusan Sejarah UGM dan PAU-
UGM itu, yang sampai saat ini menunggu diterbitkan. Sejak saat
itu pula sejarah lisan menjadi matakuliah wajib di Jurusan Sejarah
UGM dan di jurusan-jurusan lain.
Sejarah lisan telah mendemokratisasi pengetahuan sejarah,
“It allows heroes not just from the leaders, but from the unknown
majority of the people. ....It bring history into, and out of, the com-
munity”. 62
Sayangnya, meski sejarah lisan telah diajarkan dan menjadi
bagian dari metode penelitian sejarah, posisinya masih ditempat-
kan secara minor sebagai “pelengkap” dari sumber tertulis, dan
ditempatkan semata-mata sebagai “metode”, yakni cara mengum-
pulkan data berupa wawancara. Padahal sejarah lisan dapat
menjadi penelitian mandiri sebagai sejarah lisan itu sendiri dan
membawa implikasi metodologis sekaligus metodis tatkala ia
diposisikan sebagai terobosan dalam menembus realitas di balik
fakta: yakni ingatan. Berbagai ingatan yang bersifat traumatik
atas masa lalu, dimana kekerasan dan ketidakadilan menimpa
pelaku sejarah (survivor), maka sejarah lisan dapat menemukan
61 Kuntowijoyo, Perubahan Sosial di Pedesaan: Sejarah Lisan di Surakarta,
1930-1960, (PAU-UGM dan Jurusan Sejarah UGM, 1990).
62 Paul Thompson, op.cit., hlm 18
63 Jonh Roosa dan Ayu Ratih, “Sejarah Lisan di Indonesia dan Kajian
Subyektifitas”, dalam Henk Shulte Nordholt, Bambang Purwanto, dan Ratna
Saptari, op.cit.
70