Page 80 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 80

Departemen Dalam Negeri No. Agr.40/25/13 Tgl. 13 Mei 1953
           tentang  Penyelesaian  tanah-tanah  yang  dahulu  diambil  oleh
           Pemerintah Pendudukan Djepang; SE Mendagri No. H.20/5/7
           Tgl. 9 Mei 1950 Selama waktu pendudukan oleh Pemerintah
           Bala  Tentara Djepang  (Dai  Nippon)  di  berbagai  tempat  di
           seluruh  27  daerah  telah  terjadi  pengambilalihan  tanah-tanah
           dari penduduk Indonesia  asli  maupun  tanah-tanah  yang
           tercatat dengan hak barat baik dengan atau tanpa pemberian
           kerugian kepada pemiliknya. Tanpa melalui prosedur menurut
           peraturan yang ada untuk kepentingan militer, kebaktian demi
           kemenangan akhir peperangan suci; Penetapan besarnya ganti
           kerugian dilakukan oleh  sebuah  Komisi; Kondisi di bawah
           paksaan, ketakutan, ancaman (morele dwang); Sekarang tanah-
           tanah tersebut, ada yang masih digunakan untuk kepentingan
           semula, umum (negara), diterlantarkan, ada yang digunakan oleh
           orang-orang tertentu yang tidak berhak; Kebijakan Pemerintah
           RI, pada prinsipnya terhadap tanah  yang diserahkan  dengan
           rasa paksaan, ketakutan dapat diberikan atau dikeluarkan lagi
           atau dikembalikan kepada pemilik semula atau ahli warisnya
           yang  sah  dengan  dibebani  kewajiban  mengembalikan  uang
           ganti kerugian yang dahulu telah diterimanya kepada Negara
           sebagaimana diatur dalam Pasal 52 ayat (2) Ordonnantie Hotel
           yang sah  tidak  menginginkan  lagi  atau tidak  ada lagi,  dan
           atas tanah tersebut Pemerintah tidak memerlukan lagi untuk
           kepentingan umum (negara), misal untuk Kantor Pemerintah,
           Jalan  Negara  dll.,  maka dapat  diberikan  kepada  orang  lain
           (pihak  lain)  dengan  hak  Indonesia,  sedang  besarnya  uang
           pembelian ditetapkan menurut keadaan sekarang.

                Status Tanah  yang  telah diberikan  ganti  kerugian, maka
           dianggap  sebagai tanah yang telah  dibebaskan dari hak-



                                     Perkembangan Pengadaan Tanah di Indonesia  51
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85