Page 86 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 86

aturan yang diadakan baru oleh Pemerintah Pendudukan Militer
           Jepang.

               Pada  awal  kemerdekaan  sebelum  diundangkannya  UU
           Nomor  5 Tahun  1960  tentang  Peraturan  Dasar  Pokok-Pokok
           Agraria, pada tanggal 24 September 1960 langkah-langkah yang
           ditempuh oleh pemerintah Indonesia untuk mengakhiri produk
           hukum agraria Kolonial itu dapat dibedakan menjadi 2 (dua)
           yaitu: Pertama, pengundangan berbagai Peraturan agraria yang
           sifatnya parsial artinya menyangkut bagian-bagian tertentu dari
           ruang lingkup agraria; dan Kedua, membentuk panitia-panitia
           perancang UU Agraria yang bulat dan bersifat Nasional (Moh
           Mahfud MD, 1998: 119).

               Pengundangan peraturan baru terkait Agraria yang bersifat
           parsial, terdiri atas:

           a.  Penghapusan Hak Konversi dengan UU Nomor 13 Tahun
               1948 yang kemudian dilengkapi dengan UU  No. 5 Tahun
               1950,  yang  selanjutnya disusul  dengan  diterbitkannya
               Peraturan  Menteri  Pertanian  dan  Agraria  (PMPA)  Nomor
               SK,2/Ka/ 1963 tentang Pemberian Hak Milik Atas Tanah-
               Tanah Bekas Konversi di Keresidenan Surakarta.

           b.  Penghapusan Tanah Partikelir dengan UU Nomor 1 Tahun
               1958.  Sarjita  (2021:  23-24),  Tanah  Negara  yang  berasal
               dari  Pelaksanaan  UU Nomor  1  Tahun  1958  tentang
               Penghapusan Tanah-Tanah Partikelir (yang telah diberikan
               ganti kerugian semula merupakan/berupa tanah partikelir
               dengan  hak-hak  pertuanan,  tanah  usaha,  dan  tanah
               kongsi). Pengaturan terdapat dalam Staatblad Tahun 1911
               Nomor 38 Jis. Tahun 1912 No. 480 dan Tahun 1912 Nomor





                                     Perkembangan Pengadaan Tanah di Indonesia  57
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91