Page 273 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 273

4.3. Soedjatmoko dan Pembangunan Holistik
                      dan Demokratis

                Lahir di Sawahlunto pada 10 Januari 1922 dari pasangan Mohammad
                Saleh Mangundiningrat dan Isnadikin, dan dibesarkan dengan tradisi
                Timur  oleh  keluarga  dan  Barat  melalui  pendidikan  formal  yang
                dijalani, Soedjatmoko tumbuh menjadi sosok intelektual yang akrab
                dengan dunia tradisi sekaligus dunia modern. Bagi Koko—panggilan
                akrabnya—dunia  tradisi  dan  modern  bukan  sesuatu  yang  harus
                                                           5
                dipertentangkan  tetapi  saling  melengkapi.   Semua  penulis  tentang
                Soedjatmoko  sepakat  bahwa  pemikirannya  mencakup  bidang  yang
                sangat luas, beragam, dan multidimensi.

                Sejak kecil, Soedjatmoko sangat dekat dengan dunia bacaan. Hal ini
                dimungkinkan  karena  lingkungan  keluarganya  yang  sangat
                memperhatikan  pendidikan.  Ayahnya,  Saleh  Mangundiningrat,
                seorang  dokter  lulusan  negeri  Belanda  pada  1929,  senantiasa
                mendidik  Soedjatmoko  untuk  bekerja  keras,  disiplin,  jujur,
                menghargai  sesama,  percaya  kepada  pencipta,  dan  berbagai  ajaran
                kebajikan  lainnya.  Dengan  lingkungan  keluarga  yang  demikian,
                Soedjatmoko  tumbuh  menjadi  sosok  yang  mencintai  ilmu
                pengetahuan.  Rasa  keinginantahuannya  terus  berlangsung  dari
                bacaan-bacaannya      mengenai     filsafat,   sastra,   ensiklopedia,
                kebudayaan,  dan  lain-lain.  Berbagai  bacaan  itu  menjadi  salah  satu
                faktor yang membentuk sosok Soedjatmoko sebagai seorang pemikir.
                       Mengingat  luasnya  jangkauan  pembicaran  Soedjatmoko
                mengenai pembangunan, di sini akan dipilih tiga tema yang memadai
                untuk      menggambarkan        konsep     Soedjatmoko       tentang
                               6
                pembangunan. Pertama,  kerangka  pemikiran  Soedjatmoko  tentang
                pembangunan, yang akan menjelaskan bagaimana visi Soedjatmoko
                mengenai  hal  tersebut.  Kedua,  unsur-unsur  pembangunan,  yakni
                faktor-faktor  yang  berfungsi  sebagai  "pemeran"  dalam  usaha
                pembangunan.  Dan  ketiga,  nilai  pembangunan,  yakni  pembicaraan
                yang menyangkut aspek nilai dari usaha pembangunan yang




                                                                                 261
   268   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278