Page 274 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 274

dijalankan, jadi suatu paparan yang bersifat normatif mengenai
                sasaran dan tujuan pembangunan.


                4.4. Kerangka pembangunan

                       Pengertian pembangunan di atas harus dilihat sebagai bagian
                dari  gagasan  Soedjatmoko  mengenai  masyarakat  dan  bagaimana
                proses  yang  berkembang  di  dalamnya.  Masyarakat  mencerminkan
                kompleksitas yang di dalamnya terjadi tarik-menarik antara berbagai
                kepentingan,    yang    pada    akhirnya   menimbulkan      berbagai
                pertentangan.  Pertentangan  tersebut  bisa  berasal  dari  faktor
                ekonomi,  karena  perebutan  sumberdaya  yang  bersifat  terbatas;
                faktor  politik,  karena  dorongan  untuk  berkuasa  atau  untuk
                mempertahankan  kekuasaan;  dan  faktor  sosial,  karena  adanya
                perbedaan  kemampuan  dan  peluang  dalam  memanfaatkan
                kesempatan  dan  sebagainya.  Dan  pertentangan  tersebut  tidak
                terhindarkan  dan  harus  dihadapi  sehubungan  dengan  usaha
                pembangunan.

                       Soedjatmoko  kemudian  mengembangkan  suatu  hipotesa,
                berdasarkan pengalaman sejarah, bahwa masalah utama masyarakat
                tidak lain berupa usaha mencapai keseimbangan yang dinamis antara
                ketertiban,   perubahan     dan    keadilan   sosial.   Diabaikannya
                keseimbangan  ini  akan  menciptakan  desintegrasi  sosial  dan  suatu
                masa  transisi  dengan  risiko  yang  tinggi  bagi  perubahan  ke  arah
                terciptanya  masyarakat  yang  tertib.  Dari  sinilah  pemikiran
                Soedjatmoko mengenai pembangunan dimulai.

                       Pembangunan adalah proses perubahan di dalam masyarakat
                yang  harus  berlangsung  dalam  suasana  yang  tertib  dan  secara
                sinambung  menciptaan  keadilan  dalam  masyarakat.  Sebab,  dalam
                kata-kata  Soedjatmoko,  “tanpa  tingkat  minimun  ketertiban  dan
                stabilitas  tidak  mungkin  terpelihara  kegiatan-kegiatan  manusia
                produktif  secara  terus  menerus”.  Sementara  itu  perubahan  juga
                diperlukan,  sebab  tanpa  adanya  perubahan  (perubahan-perubahan
                struktural dan sosial dan secara fundamental) kebebasan tidak punya



                262
   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278   279