Page 276 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 276

masyarakat  dari  berbagai  ketimpangan  struktural  yang  sangat
                menghalangi kemampuan mereka dalam mengorganisasikan dirinya,
                dan  di  pihak  lain  menyebabkan  masyarakat  tersebut tidak mungkin
                keluar  dari  kemiskinan,  karena  struktur  yang  ada  secara  ekonomis
                selalu  akan  merugikan  mereka.  Di  bidang  politik,  transformasi
                tersebut akan menghasilkan suatu sistem politik, yang di satu pihak
                dapat menjadi sistem rekonsiliasi yang sanggup mengakomodasikan
                konflik-konflik  kepentingan  dari  berbagai  kelompok  politik  dengan
                menggunakan  paksaan  minimum,  dan  dipihak  lain  harus  sanggup
                menghadapi masalah-masalah praktis yang dibawa oleh modernisasi.
                Dalam  bidang  kebudayaan,  transformasi  tersebut  akan  membuat
                anggota  masyarakat  bersangkutan  sanggup  melakukan  penyesuaian
                diri  secara  kreatif  terhadap  perubahan-perubahan  sosial  yang
                diakibatkan  oleh  modernisasi  dan  perubahan  sosial  besar  yang
                hampir  tak  dapat  dikendalikan  dan  membawa  dampak  yang  sangat
                mendalam  seperti  peledakan  penduduk,  kemajuan  teknologi  dan
                perkembangan luar biasa dalam komunikasi, serta ancaman terhadap
                kehancuran  dunia  baik  oleh  perusakan  ekologis  maupun  oleh
                ancaman  perang  serta  penyesuaian  terhadap  "rising  expectation"
                terhadap hasil modernisasi.

                       Dengan  itu,  mudah  dimengerti  jika  Soedjatmoko  kemudian
                menjelaskan tentang perlunya pembangunan dipahami sebagai suatu
                program dengan tujuan banyak yang harus dihadapi dengan strategi
                yang tidak bersifat tunggal, suatu "multitrack development strategy".
                Artinya, pembangunan harus diarahkan untuk mencapai sasaran yang
                bermacam-ragam  secara  bersama-sama.  Soedjatmoko  meragukan
                teori-teori  pembangunan  yang  gagal  memberikan  bimbingan  untuk
                mencapai  sasaran-sasaran  ganda  (multiple  goals)  pembangunan,
                demikian  juga  teori-teori  pembangunan  yang  mensyaratkan  suatu
                tingkat  konsentrasi  kekuasaan  negara  tanpa  secara  simultan
                menyediakan petunjuk bagaimana mengontrol kekuasaan seperti itu
                dengan  efektif  dan  bagaimana  mencegah  agar  negara  sendiri  tidak
                menjadi  tujuan  akhir  dan  mengekalkan  dirinya  sendiri  sampai  saat
                kebusukan dan kerusakan di dalam dirinya menyebabkan




                264
   271   272   273   274   275   276   277   278   279   280   281