Page 281 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 281

komitmen  yang  tulus  dari  mereka  pada  demokrasi  dan  untuk
                memperkuat impuls-impuls bagi kebebasan di dalam negeri," sambil
                mengingatkan adanya tuntutan publik tentang hak-hak manusia pada
                tingkat    internasional   yang     kontraproduktif.    Soedjatmoko
                menyarankan  agar  kritik  tentang  pelanggaran  hak-hak  manusia
                dijadikan  bagian  dari  usaha  yang  lebih  umum  untuk  membantu
                menimbulkan  ketrampilan  dan  konsep-konsep  yang  cocok,
                meningkatkan kemampuan masyarakat-masyarakat berkembang bagi
                transformasi sosial yang manusiawi pada masyarakat mereka.


                4.7. Nilai Pembangunan

                       Nilai  normatif  dari  pembangunan,  menurut  Soedjatmoko
                adalah  sebagai  berikut:  (1)  pembangunan  sebagai  pembebasan
                manusia  (development  as  human  liberation),  dan  (2)  Pembangunan
                sebagai  pertumbuhan  manusia  dan  peradaban  (development  as
                human growth and civilization).

                1) Pembangunan sebagai pembebasan manusia
                       Bagi  Sedjatmoko,  pembangunan  harus  dijalankan  dalam
                kebebasan  dan  ditujukan  untuk  mencapai  kebebasan.  Karena  itu,
                sasaran pembangunan harus diarahkan pada mereka yang miskin dan
                yang lemah secara sosial, agar terbebas dari kekurangan kebutuhan
                pokok (sandang, pangan dan perumahan), di samping terbebas dari
                struktur-struktur  sosial  yang  usang  dan  menindas,  yang  telah
                mematikan kreativitas dan vitalitas mereka dan telah mengungkung
                mereka  tetap  dalam  kelemahan  dan  kemiskinan.  Maka,
                pembangunan  juga  mencakup  pendidikan,  modernisasi  ketrampilan
                tradisional  serta  ketrampilan-ketrampilan  baru  dan  pengembangan
                kemampuan  berorganisasi.  Namun,perlu  ditekankan  juga  bahwa
                pembangunan  demi  kebebasan  hendaknya  tidak  bertentangan
                dengan  kebebasan  itu  sendiri.  Dalam  hal  ini  Soedjatmoko
                mengatakan: "Tetapi apabila pembangunan juga dimaksudkan untuk
                meningkatkan  keterbukaan  masyarakat  dan  untuk  memperbesar
                ruang  lingkup  kebebasan,  maka  peningkatan  keefektifan  sosial  dan



                                                                                 269
   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285   286