Page 286 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 286

pemikiran pembangunan, ia memilih perspektif kultural yang
                                         9
                        holistik dan historis.
                       Shigeharu  Matsumoto,  anggota  Dewan  Direktur  Ishizaka
                Foundation  Japan  sekaligus  kolega  Soedjatmoko,  berpandangan
                bahwa     Soedjatmoko      “menggunakan      istilah   pembangunan
                (development, atau dalam bahasa Jepang kaihatsu) dalam arti yang
                jauh  lebih  luas  daripada  pengertian  kita  umumnya  mengenai  kata
                tersebut.  ...  Ketika  berurusan  dengan  negara-negara  berkembang,
                ada  kecenderungan  di  kalangan  negara-negara  industri  maju  untuk
                berbicara    tentang    pembangunan       dalam    sempit    sebagai
                pembangunan ekonomi. Tetapi Dr. Soedjatmoko menggunakan kata
                ini dalam arti tidak hanya sekedar mencakup pemenuhan kebutuhan
                ekonomi dan material Dunia Ketiga, melainkan juga masuk realisasi
                nilai spiritual dan nilai-nilai lain. Dengan demikian, yang diartikannya
                bukan  sekadar  strategi  pembangunan  ekonomi  untuk  memenuhi
                kebutuhan-kebutuhan  pokok  rakyat  Dunia  Ketiga.  Melainkan  suatu
                penghampiran  komprehensif  yang  akan  memulihkan  sikap  percaya
                diri  di  kalangan  masyarakat  yang  mengalami  kemerosotan  akibat
                kemiskinan,  dan  membangun  sistem-sistem  serta  nilai-nilai  sosial
                yang  akan  menopang  harga-diri  para  individu,  bebas  dari  belenggu
                masyarakat  tradisional  dan  memberikan  peluang  bagi  kesuburan
                                               10
                pertumbunan potensi mereka.”
                       Bagi  Arief  Budiman,  “Soedjatmoko  membahas  masalah
                pembangunan  dalam  hubungannya  dengan  hak  asasi  manusia,
                kebutuhan  dan  pertumbuhan  manusia.  Bagi  Soedjatmoko  masalah
                ekonomi  sekaligus  masalah  politik,  masalah  kebudayaan,  masalah
                etika  dan  moral,  masalah  proses  sejarah,  dan  seterusnya.  Inilah
                                                                      11
                kekuatan sekaligus kelemahannya *Soedjatmoko+....”  Dengan kata
                lain,  Soedjatmoko  di  mata  Arief  Budiman  adalah  seorang  generalis
                yang  melihat  sketsa  masalah-masalah  pembangunan  secara  relatif
                lengkap,  tetapi  tidak  memberikan  variabel  mana  yang  penting  dan
                yang tidak penting.










                274
   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290   291