Page 305 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 305

bagian ini dan menghilangkan unsur-unsur dualisme di dalam
                perekonomian yang cenderung melemahkan ketahanan nasional kita.

                       Dalam  sistem  Ekonomi  Pancasila  yang  ideal  digambarkan
                bahwa koperasi menjadi saka guru ekonomi nasional, maka tidak ada
                alasan  untuk  menyalahkan  sistemnya  bila  ternyata  koperasi  belum
                memainkan  peranannya  sebagai  saka  guru.  Koperasi  hanyalah  alat.
                Sebagai bentuk atau bangunan usaha, ia hanya akan berhasil apabila
                dikelola  secara  baik  dan  efisien  dengan  pengurus  yang  jujur  dan
                berdedikasi.  Memang  tidak  akan  bermanfaat  untuk  menamakan
                setiap  kebijakan  dengan  nama  Pancasila.  Pancasila  diharapkan
                menjiwai  setiap  kebijakan  bukannya  dipakai  sebagai  nama  (etiket)
                dari setiap kebijakan.

                       Barangkali di sinilah letak kesalahpahaman yang sering terjadi.
                Sistem  Ekonomi  Pancasila  ialah  suatu  sistem  "ideal"  atau  "idaman"
                yang di dalamnya antara lain kita temukan semangat usaha bersama
                yang  kuat  di  antara  pelaku-pelaku  ekonomi.  Jika  dalam  penjelasan
                pasal  33  UUD  1945  disebutkan  koperasi  merupakan  bentuk
                perusahaan  yang  sesuai  maka  haruslah  diartikan  bahwa,  dibanding
                perusahaan  negara  dan  perusahaan  swasta,  koperasi  ialah  wadah
                yang paling mudah untuk mewujudkan semangat usaha bersama. Ini
                tidak  berarti  bahwa  semangat  usaha  bersama  tidak  mungkin
                ditemukan  dalam  perusahaan  negara  atau  perusahaan  swasta.
                Hanya,  asumsi  dalam  teori  ekonomi  koperasi  ialah  bahwa  anggota-
                anggota koperasi memang lebih homogen. Anggota-anggota koperasi
                ialah orang, rumah tangga, atau perusahaan, yang berkumpul karena
                mereka  merasa  senasib  sepenanggungan,  mempunyai  kepentingan
                ekonomi  (dan  sosial)  yang  sama,  dan  berkumpul  dalam  koperasi
                untuk  bersama-sama  memperjuangkan  kepentingan  (ekonomi  dan
                sosial) mereka.

                       Di  sinilah  kita  melihat  perbedaan  antara  koperasi  dan
                perusahaan  swasta.  Perusahaan  swasta  yang  terutama  bertujuan
                untuk mencari keuntungan, misalnya yang berbentuk PT, pada




                                                                                 293
   300   301   302   303   304   305   306   307   308   309   310