Page 131 - Kumpulan CerPen-by Suci Harjono
P. 131
Dan hari ini, masa lalu kembali hadir. Ragaku telah menjauh
darimu tetapi ternyata jiwaku sulit melupakan kenangan itu. Semua
masih terasa sama.
TAP. Tanpa segaja mataku terpaku kepada sosokmu. Kali ini
kamu tidak hanya berdua. Ada sosok anak kecil berumur setahun yang
duduk diantara kalian berdua. Perempuan itu, perempuan yang sama
kulihat bersamamu saat itu. Kalian duduk sambil mengoda anak kecil
itu. Rambut, mata, wajahnya persis denganmu. Itu pasti putrimu, semua
mirip denganmu. Kalian tampak bahagia menikmati senja sambil
bercanda ria.
**
Aku bergegas meninggalkan kalian. Waktu dua tahun tidak
merubah perasaanku padamu. Kali ini tidak ada harapan lagi. Semua
telah musnah. Betapa aku telah menyia-nyiakan waktu panjangku. Tidak
ada lagi yang tersisa di kotaku ini.
“Sekar….” Sebuah suara lembut yang sangat kukenal tepat
dibelakangku.
Aku menatap tidak percaya. Kamu persis dibelakangku dengan
selarik senyum yang selama dua tahun ini selalu mengantarkan tidurku.
“Kapan kamu kembali?” tanyamu lagi. Kali ini sambil mengulurkan
tangan.
Aku berdiri, terpaku, tak percaya, seakan bermimpi. Saat
tanganmu meremasku lembut, aku tersadar semua bukan mimpi.
“Ma’afkan aku. Kamu benar, mati dan hidup ditangan Tuhan. Aku
terlalu lancang percaya dengan perkiraan manusia. Ternyata Sita sehat-
sehat saja bahkan sampai saat ini. Dia telah membohongi aku. Semua
sudah terlambat saat aku mengetahuinya. Saat ini aku sedang mengurus
proses perceraian.”
Kulihat manik mata sendumu menyiratkan duka. Ya aku tidak
melihat kebahagiaan di dalamnya. Sesaat kemudian kulihat matamu
Suatu Malam di Sebuah Jalan_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com 131