Page 91 - Kumpulan CerPen-by Suci Harjono
P. 91

Ku Temukan CahayaMu


               Kehilangan seorang ibu  bagaikan kehilangan belahan  jiwa,
        pegangan hidup dan seberkas sinar yang selama bertahun-tahun
        menerangi jiwaku. Tak   ada lagi yang kujadikan panutan. Tak  ada
        tempatku berkeluhkesah. Tak  ada lagi yang menghiburku dikala
        kesedihan menghampiri. Tak ada yang membangunkan dikala pagi hari
        dengan sebuah tepukan lembut.
               Aku, Gibran, kehilangan ibu tercinta saat usiaku belum genap 11
        tahun.  Kami tinggal di  sebuah desa kecil di kota yang terkenal dengan
        ukirannya. Sebagai anak bungsu  dari empat bersaudara,  aku teramat
        dekat  dengan  ibu.  Bahkan  lebih  dekat  dibandingkan  dengan  ketiga
        kakakku.Aku biasa  bermanja-manja dengan ibu.  Seluruh  waktu yang
        bergulir  terasa hangat dan penuh  dengan kebahagian  selalu  berada
        di  dalam dekapan  kasih  sayangnya. Ibuku wanita super sibuk, selain
        mengajar di sebuah SD juga membuka usaha toko sembako di rumah.
        Setiap pagi selepas sholat subuh, ibu selalu mengerjakan pekerjaan rumah
        seperti  memasak,  membersihkan  rumah.  Siang  sepulang  mengajar,
        tidak langsung ke rumah tetapi belanja ke pasar untuk kebutuhan toko
        sembako  kami.  Waktunya siang  malam digunakan  untuk bekerja dan
        bekerja tanpa merasa lelah. Sampai ibu tidak sempat memperhatikan
        kesehatannya. Hingga bisa jatuh sakit parah. Dokter memvonis ibuku
        sakit kanker. Aku shock melihat hari-hari ibu dilalui dengan kesakitan
        dan  berjuang melawan  penyakitnya dari  rumah  sakit satu  ke rumah
        sakit lainnya.  Badannya dari hari ke hari kian kurus, pucat dan dalam
        hitungan bulan kelima sudah seperti tulang dibalut kulit. Tak ada lagi
        keceriaan selain sedan karena menahan sakit yang terus menerus tak
        bisa dihentikan.
               Berbagai  ikhtiyar  sudah  dilakukan,  seperti  pindah  berobat  ke
        rumah  sakit di  Kota Klaten  dan  Kota Yogyakarta yang lebih  lengkap
        peralatannya.  Namun  penyakit  ibu  tidak  membaik,  semakin  hari
        kondisinya semakin lemah.  Seandainya bisa, aku pasti memilih untuk




        Suatu Malam di Sebuah Jalan_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com      91
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96