Page 64 - modul dasar pembuatan roti
P. 64

A. TEKNIK PROSES PRODUKSI ROTI

                        Secara  garis besar proses pembuatan roti  terdiri  dari penacampuran, pembentukan dan
                        pemanggangan.  Proses  pembuatan  roti  terdiri  dari  beberapa  tahap,  yaitu  tahap
                        penimbangan  bahan,  pencampuran  dan  pengadukan,  fermentasi  awal,  rounding,
                        intermediet  proofing,  sheeting,  moulding,  panning,  final  proofing,  baking,  depanning,
                        pendinginan dan pengemasan.

                        1. Menimbang Bahan

                                                   Menimbang harus dilakukan dengan teliti dan tepat memilih
                                                   alat  sesuai  dengan  berat  bahan  yang  akan  ditimbang.
                                                   Perhatikan  ketelitian  (graduation  )  timbangan  yang  hendak
                                                   dipakai.  Jangan  menimbang  bahan  berat  100  gr,  anda
                                                   memakai timbangan kasar kapasitas 100 kg. Bersihkan alat
                                                   dari kotoran yang menempel, lakukan penteraan hingga alat
                                                   timbang tersebut siap digunakan.

                        Bahan-bahan  seperti  Yeast,  garam,  bread  improver  dan  air    harus  ditimbang  dengan
                        teliti. Ingat ! jangan menimbang garam dan yeast di alas timbang yang sama.  Ketiga
                        jenis bahan tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap kecepatan fermentasi dan
                        rasa dari roti yang dihasilkan.

                        2. Mencampur Adonan

                                                   Pencampuran  bertujuan  untuk  pembentukan  adonan  atau
                                                   development  yang  ditandai  terbentuknya  adonan  yang
                                                   lembut,  elastis,  ekstensibel  dan  nampak  kering  serta  tidak
                                                   lengket.

                                                   Pencampuran  dianggap  selesai  bila  adonan  sudah  menjadi
                                                   kalis  yaitu  lembut,  elastis,  kering,  serta  resisten  terhadap
                                                   peregangan (tidak mudah sobek ). Cara pengujian kecukupan
                        pengadukan yang umum dilakukan adalah dengan meregang – regang segumpal adonan
                        membentuk lembaran tipis. Untuk memperoleh efek tersebut, pengaduk harus menekan,
                        meregang dan melipat adonan.

                        Metode umum yang digunakan dalam pengadukan roti, yaitu :

                          Metode babon ( sponge and Dough method ) dilakukan dengan cara sebagian besar
                           tepung dan air, ragi roti dicampur menjadi babon dan difermentasi 3 – 6 jam sebelum
                           dicampur dengan bahan lain.

                          Metode  babon  cair  (brew  ):  sekitar  25  %  tepung  dibuat  babon  cair  sebelum
                           pencampuran adonan.










                        Modul Memproduksi                                                                   66
                        Roti
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69