Page 118 - Merawat NKRI Ala Kyai Muda.cdr
P. 118
Ahmad Irfan Al-Hafidz | Menguatkan Tradisi Manakib Lewat Saung Hija’iyah
Berubah Nyentrik
Setelah merasa cukup mendapatkan ilmu di Sabilul Huda, Irfan
melanjutkan belajar ke pesantren Nurul Huda pada tahun 2001.
Selama empat tahun, Irfan memperdalam ayat-ayat al-Qur’an
yang memilki faidah besar. Ia juga mempelajari thoriqoh untuk
menuju ma’rifat kepada Allah dengan cara melakukan riyad-
lah sesuai dengan petunjuk KH. Raden Mas Mustajab Kholil di
daerah Bangsalsari, Jember Jawa Timur.
Dari sini keanehan-keanehan yang kurang wajar mulai dijump-
ai oleh orang tuanya, namun juga di sini makin terlihat sosok
Irfan yang sudah memilki banyak pengikut. Pada suatu hari Ir-
fan merasa rindu akan kampung halamannya, ia pun kembali ke
kerumah orang tuanya. Ketika pulang, dan memasuki komplek
rumah orang tuanya yang dikelilingi kamar-kamar santri, para
santri dibuatnya keheranan. Bahkan penjaga pintu gerbang ru-
mah sempat mengusirnya, karena penampilannya yang aneh dan
mencurigakan. Irfan pulang dengan berpakaian menggunakan
celana batik, dan baju batik coklat garis-garis dengan men-
genakan blangkon (topi ala Jawa) dengan rambut gondrong, dan
kacamata hitam.
Ia masuk ke areal pondok dengan santai dengan memanggul
kardus besar. Sontak penjaga gerbang mengusirnya, dan berkata
“Pak, ini areal pondok bukan tempat untuk melakukan pertun-
jukan kuda.”
Dengan santai Irfan menjawab, “Ssst.. Saya mau ketemu ibu dan
bapak saya.”
“Tapi, Pak, di sini bukan perkampungan, sebaiknya bapak izin
dulu sama pengurus pondok,” sanggah penjaga.
| 104