Page 146 - Maluku dan Luwu CMYK.indd
P. 146

ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM DI KAWASAN INDONESIA TIMUR: MALUKU DAN LUWU



              agama  Islam  di  lingkungan sebuah  institusi kerajaan  ini berpengaruh  pada
              bidang politik pemerintahan sehingga timbul kerajaan Islam. Ajaran Islam juga
              memperkaya hukum adat setempat dengan memasukkan hukum-hukum Islam.
              Hukum Islam tampak bergandengan dengan hukum adat setempat. Penggunaan
              aksara Arab oleh raja-raja, bangsawan, dan penduduk setempa,t memperkaya
              pula kosa kata bahasa daerah Maluku. Dari sudut kultur, agama Islam ikut pula

              menentukan corak kebudayaan masyarakat Maluku yang islami.

                 Pada 1564, disepakati suatu perjanjian antara Portugis dan Ternate. Untuk
              merayakan  penandatanganan perjanjian itu, Portugis mengundang  Sultan
              Khairun datang ke kapal Portugis. Yang tidak disukai oleh Sultan Khairun adalah
              usaha kristenisasi oleh orang Portugis terhadap rakyatnya yang sudah memeluk
              Islam. Pada saat perjamuan di atas kapal Portugis itu, Sultan Khairun ditikam
              secara keji oleh salah seorang pengawal/adik Gubernur  De Mesquite  sehinga
              Baginda tewas.

                 Putra Sultan Khairun, yaitu  Baabullah,  naik tahta  menggantikan ayahnya.

              Sultan Baabullah (1570–83) memaklumkan perang kepada Portugis. Sultan Tidore
              berdiri di belakang Ternate. Benteng pertahanan Portugis di Ambon (Victoria)
              diserbu  pasukan  Sultan Baabullah  sehingga bendera  Portugis di benteng ini
              diturunkan orang Ternate dan Tidore. Kemudian benteng Portugis dibakar hingga
              habis dan orang Portugis yang masih hidup menyingkir ke Malaka.

                 Hingga 1580, Ternate di bawah Sultan Babullah meluaskan kekuasannya ke
              pulau-pulau sekelilingnya sehingga membentang dari Pulau Mindanao (Filipina)
              di utara  hingga ke  Sumbawa di selatan, dan dari Papua di timur hingga ke
              Sulawesi di barat termasuk Pulau Buton. Ketika sampai di Buton, Ternate juga

              mengirimkan para pendakwah untuk mengajak penduduk Buton, Makassar, dan
              Gowa masuk Islam. Sultan Babullah mangkat pada 1583.

                 Sejak Islam masuk dan berkembang di wilayah Moloko Kie Raha hingga jauh
              ke wilayah sekitarnya, banyak dibangun masjid sebagai rumah ibadah. Bentuk atap
              bangunannya bersusun tiga hingga lima sebagaimana bentuk atap bangunan masjid
              di Nusantara. Dengan demikian  dilihat  dari sudut pandang kebudayaan, agama
              Islam turut menentukan corak kebudayaan di daerah Maluku.






                                              130
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151