Page 181 - Maluku dan Luwu CMYK.indd
P. 181

ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM DI KAWASAN INDONESIA TIMUR: MALUKU DAN LUWU



                   Kedudukan  Ternate  sebagai  kerajaan  yang berpengaruh  turut pula
               mengangkat derajat bahasa Ternate sebagai bahasa pergaulan (lingua franca) di
               berbagai wilayah yang berada di bawah pengaruhnya. Bahasa Ternate memiliki
               pengaruh  besar  terhadap  bahasa Melayu  yang digunakan masyarakat  timur
               Nusantara.  Sebanyak 46 persen kosa kata bahasa Melayu di Manado diambil dari
                         1
               bahasa Ternate. Kini, bahasa Melayu-Ternate digunakan luas di Nusantara timur

               terutama Sulawesi Utara, pesisir timur Sulawesi Tengah dan Selatan, Maluku dan
               Papua pantai utara atau pesisir barat dengan dialek yang berbeda–beda. Dua
               naskah surat Sultan Ternate, dari Sultan Abu Hayat II kepada Raja Portugis 27
               April dan 8 November 1521, diakui sebagai naskah Melayu tertua di dunia setelah
               naskah Melayu Tanjung Tanah dari Kerinci (Jambi). Kedua surat Sultan Abu Hayat
               tersebut saat ini masih tersimpan di Museum Lisabon, Portugis.



               9.4 Masjid Sultan Ternate


                   Masjid Sultan Ternate  sekarang terletak  di  kawasan  Jalan Sultan  Khairun,
               Kelurahan Soasio, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate. Masjid itu menjadi

               bukti  keberadaan  Kesultanan Islam pertama  di kawasan  timur Nusantara.
               Namun, hingga kini masjid itu telah mengalami beberapa kali penambahan. Pada
               bagian kiri dan kanannya terdapat bangunan lain yang dibangun tahun 2000-an.

                   Diperkirakan, Masjid Sultan telah dirintis sejak masa pemerintahan Sultan
               Zainal  Abidin (1486–1500);  dugaan  lain pembangunan Masjid  Sultan  baru
               dilakukan sekitar 1606 saat Sultan Saidi Barakati berkuasa (1583–1606). Sumber
               lain menyebutkan bahwa Masjid Sultan Ternate dibangun semasa pemerintahan
               Sultan Fatahillah pada 1610, dan tenaga ahlinya bernama Imam Kayoe Baba yang
               berasal dari luar Ternate.




               1   Bahasa Melayu termasuk rumpun bahasa Austronesia yang telah berkembang jauh sebelum milenium
                   pertama tarikh Masehi. Di Nusantara penuturnya cukup luas, meliputi lebih dari 75 persen penduduk
                   Nusantara. Di Maluku, rumpun bahasa ini berkembang di daerah sebelah utara Maluku dan pantai utara
                   Papua. Halmahera dan sekitarnya dapat menjadi kunci penetapan lokasi tanah asal dari penduduk yang
                   berpenutur rumpun bahasa Austronesia. Keluarga bahasa Halmahera Utara terdiri atas rumpun bahasa
                   Halmahera Utara bagian barat, Halmahera Utara bagian barat laut, Halmahera Utara bagian tengah, dan
                   Halmahera Utara bagian selatan. Selain digunakan oleh orang Ternate, bahasa Ternate juga menjadi lingua
                   franca di antara kelompok etnik di wilayah Maluku Utara (lihat Andili dalam Masinambow [ed.] 1980).


                                              165
   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186